Monday, November 24, 2014

Materi Gerhana Matahari

KATA PENGANTAR


         Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Gerhana Matahari “ Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                                                 Majenang,05 November 2014                                                                                                                    Penulis 

 BAB I
 PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang 


          Pada dasarnya pengertian ilmu alamiyah dasar (IAD) adalah suatu ilmu pembelajaran mengenai masalah alam dan isinya. IAD sebenarnya merupakan ilmu yang dapat dipelajari secara logis tetapi tetap realistis, membutuhkan evaluasi dan ekserimen untuk mengetahui benar atau tidaknya proses alamiah tersebut. Seperti contohnya apabila kita ingin mengetahui bagaimana proses pertumbuhan seekor ayam maka kita harus mengikuti dari ayam tersebut masih didalam telur sampai ayam itu menetas.

         Dalam konsepnya ilmu ini bisa dipelajari dengan mudah, dapat mempelajari apapun yang berkaitan dengan alamiah, seperti pertumbuhan makhluk hidup, tata surya, proses hujan dan lain-lain. IAD sebenarnya merupakan pembelajaran yang sangat luas karna membicarakan peristiwa alam yang nyata yang pada dasarnya berbeda satu dengan yang lainnya. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pembentukan atau eksperimen.

           IAD merupakan suatu Ilmu pembelajaran tentang bagian dari kehidupan semesta ini dan melalui makalah ini, penulis membahas tentang Gerhana Matahari. Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Namun, berbeda dengan gerhana bulan, gerhana matahari berbahaya bila dilihat hanya dengan mata telanjang karena dapat merusak mata secara permanen yang mengakibatkan kebutaan. 

Pada dasarnya terjadinya gerhana matahari terjadi pada saat posisi bulan terletak di antara matahari dan bulan sehingga sebagian atau seluruh cahaya dari matahari tertutup oleh bulan. Walaupun matahari lebih besar dari bulan namun karena jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 384.400 kilometer berbeda sangat jauh dibanding jarak matahari ke bumi yaitu sekitar 149.680.000 kilometer. Selain Gerhana Matahari dalam makalah ini membahas tentang Gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi pada waktu bumi berada di antara bulan dan matahari, yaitu pada waktu bulan purnama dan bayang-bayang bumi menutup permukan bulan.

 B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan makalah kami ini dapat menambah pengetahuan kita tentang:

 a. Gerhana Matahari
 b. Pengertian Gerhana Matahari
 c. Jenis – jenis Gerhana Matahri
 d. Syarat – syarat Terjadinya Gerhana Matahari
 e. Mengamati Gerhana Matahari




 BAB II
 PEMBAHASAN 
 A. Gerhana Matahari 
            1. Pengertian Gerhana Matahari 
Gerhana mattahari terjadi pada waktu bulan berada di antara bumi dan matahari, yaitu pada waktu bulan mati, dan bayang-bayang bulan yang berbentuk kerucut menutupi permukaan bumi.

 Bayang-bayang bulan ada dua bagian,

 1. umbra , Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi. Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total. 

2. penumbra , Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan semakin lebar.

 Daerah berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana mattahari sebagian. Pada gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah. 

Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.

Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. 

Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. 


Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. 


2. Jenis –Jenis Gerhana Matahari 


Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu gerhana matahari sebagian, gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.

 1. Gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian terjadi apabila hanya sebagian piringan matahari tertutup oleh piringan bulan (Saat puncak gerhana). Pada gerhana matahari sebagian ini, pasti masih ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bilan.

 2. Gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi apabila piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat itu, pringan bulan sama besar atau lebih besar dibandingkan dengan piringan matahari. Ukuran piringan matahari dari piringan bulan itu sendiri selalu berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-matahari dan bumi-bulan.

 3. Gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana ini terjadi apabila piringan bulan lebih kecil dibandingkan dengan piringan bulan. Sehingga pada saat piringan bulan berada di depan piringan matahari tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Hal ini yang membuat gerhana terlihat seperti cincin.

 3. Syarat – Syarat Terjadinya Gerhana Matahari

 Ada beberapa syarat terjadinya gerhana. Sebagai contoh, akan dibahas syarat-syarat gerhana matahari. 


1. Jari-jari penampang kerucut matahari-bumi pada posisi bulan ~ 1.2o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana (umum) ~ 1.5o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana sentral (gerhana matahari total/cincin, GMT/GMC) ~ 1o. Pada 16 Februari 1999 jarak bulan dari ekliptika ~ 0.5o (β ~ -0.5o) sehingga memungkinkan terjadi gerhana sentral.


Description: Geometri Kemungkinan Gerhana Sentral


             Mungkin tidaknya terjadi gerhana matahari ditentukan dengan limit gerhana matahari, yaitu jarak terjauh matahari dari titik nodal (titik potong bidang orbit bulan dan akliptika) yang memungkinkan bulan berada di dalam kerucut matahari-bumi (sehingga memungkinkan terjadinya gerhana). Limit gerhana matahari secara umum ~ 15o, sedangkan limit gerhana sentral (GMT/GMC) ~ 10o.

Description: Geometri Terjadinya Gerhana Sentral
            Matahari bergerak ke arah timur ~1o/hari. Jadi dalam jangka waktu dari bulan baru ke bulan baru berikutnya (satu bulan sinodis) matahari menempuh jarak 29,5o. Ini kurang dari 2 kali limit gerhana (2*15o = 30o). Maka, bisa terjadi maksimal dua kali gerhana matahari berturutan (Pernyataan 1). Misalnya 1 Juli dan 31 Juli 2000. 



            Gerhana matahari terjadi di sekitar titik nodal. Karenanya saat matahari melintasi titik nodal disebut musim gerhana. Di sepanjang ekliptika ada dua titik nodal (titik tanjak dan titik turun) sehingga dalam satu tahun ada dua musim gerhanaberselang 6 bulan. Minimal dalam satu tahun terjadi dua kali gerhana matahari berselang 6 bulan (Pernyataan 2). Misalnya,gerhana matahari 1999: 16 Februari GMC dan 11 Agustus GMT. Konsekuensi peryataan 1 dan 2 tersebut, bila gerhana matahari terjadi pada awal Januari, mungkin (tetapi tidak selalu) pada tahun tersebut terjadi 5 kali gerhana.Misalnya, pada tahun 1935, terjadai gerhana matahari pada 5 Januari, 3 Februari, 30 Juni, 30 Juli, 25 Desember.  

          Akibat gangguan gravitasi pada orbit bulan, titik nodal tidak tetap posisinya. Titik nodal bergeser ke arah barat dengan periode 18,6 tahun. Dengan kombinasi periodisitas bulan baru dan jarak bumi-bulan maka diperoleh periodisitas gerhana 18 tahun 11 hari (disebut saros). Gerhana dengan nomor saros yang sama mempunyai kemiripan sifat (a.l. jalur gerhanannya mirip, hanya bergeser ke arah barat. Misalnya, Saros 140: GMC 16 Februari 1999 dan GMC 26 Februari 2017. 

          Pada saat terjadi GMC 16 Februari 1999, ijtima' (bulan baru) awal Dzulqaidah terjadi pada pukul 13:41 WIB, pada saat bujur ekliptika bulan dan matahari 327o 8'. Titik nodal pada saat ini berada pada bujur ekliptika 322o 10'. Sehingga jarak matahari dari titik nodal pada saat bulan baru hanya sekitar 5o . Sesuai dengan syarat gerhana, maka itu memungkinkan terjadi gerhana sentral. Karena diameter sudut bulan (31'41") lebih kecil dari diameter sudut matahari (32'26") gerhana sentral yang terjadi adalah GMC.



Description: Geometri Gerhana Matahari Cincin di Samudera India





Jalur gerhana adalah daerah yang dilalui bayangan inti (umbra) dengan lebar kurang dari 700 meter. Di sekitar jalur gerhana terdapat wilayah yang tersapu bayangan sekunder (penumbra) yang hanya menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS). Makin dekat dengan jalur gerhana prosentase kegelapannya makin besar. Di Bandung dan Jakarta, saat gerhana 16 Februari 1999 prosentasi kegelapan GMS hanya sekitar 35%. Pada saat itu bulan berada di sebelah selatan matahari, bergerak dari arah barat ke timur.









 4. Mengamati Gerhana Matahari
                 Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.


 BAB III 
PENUTUP
 A. Kesimpulan
 Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 

             1. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

             2. Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin


 B. Saran
 Berdasarkan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yaitu: Ø Mengamati peristiwa alam seperti Gerhana Matahari, Gerhana Bulan maupun Pasang Surut merupakan suatu bentuk yang terjadi dialami. Sebagai manusia yang dikaruniai dengan berbagai kelebihan diantaranya kemampuan untuk mempelajari keadaan alam maka maka patutlah disyukuri. Ø Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dans aran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian.




 DAFTAR PUSTAKA
 Defant, A. 1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water.
 The University of Michigan Press, Michigan.
Dronkers, J. J. 1964. Tidal Computations in rivers and coastal waters.
North-Holland Publishing Company. Amsterdam Gross, M. G.1990. Oceanography ; A View of Earth Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff. New Jersey Miharja, D. K., S. Hadi, dan M. Ali, 1994. Pasang Surut Laut. Kursus Intensive Oseanografi bagi perwira TNI AL. Lembaga Pengabdian masyarakat dan jurusan Geofisika dan Meteorologi. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Diposaptono, S. 2007. Karakteristik Laut Pada Kota Pantai. Direktorat Bina Pesisir, Direktorat Jendral Urusan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Pariwono, J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut. Ed. Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso. P3O-LIPI. Jakarta. Hal. 13-23 Mac Millan, C. D. H. 1966. Tides. American Elsevier Publishing Company, Inc., New York King, C. A. M. 1966. An Introduction to Oceanography. McGraw Hill Book Company, Inc. New York. San Francisco.

No comments:

Post a Comment