ADMINISTRASI KERJASAMA ANTARA SEKOLAH
DAN MASYARAKAT
Dosen Pembimbing: Drs. H. Tahrir, M.Ag
Disusun oleh :
1. Faisal Zen
2. Farid Ma’rif Ali
3. Yunia Kholifah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN
TSAURI
(STAIS)
JL. KH. SUYAN TSAURI PO. BOX 18
CIBEUNYING
TELP. (0280)623562 MAJENANG 53257
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Alloh yang megizinkan kami menyelesaikan makalah tugas mata kuliah yang
berjudul “ADMINISTRASI KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT”. Semoga
sholawat serta salam ALLOH senantiasa tercurahkan kehadirat nabi agung Muhammad
S.A.W. nabi yang membawa kita dari zaman tak berpendidikan kepada zaman yang
penuh dengan nilai nilai dan nor,a norma pendidikan.
Yang pertama dan
utama kami sampaikan terima kasih kepada semua yang membantu kami menyelesaikan
makalah ini, dan hanya kata itu yang bisa kami sampaikan, karena hanya ALLOH
sajalah yang bisa membalas kebaikan kalian semua. Kedua kalinya kami mohon maaf
jika isi dari makalah ini masih banyak yang salah atau kurang sempurna, karena
kami masih dalam tahap belajar.
Terakhir kalinya,
kami berharap makalah ini bisa bermanfaat terutama bagi kami, kawan-kawan dan
juga pemuda yang budiman, dan juga bisa menjadi pedoman untuk penulisan makalah
yang berjudul atau bertema sama.
Majenang,
4 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengatar…………………………………………………………………………………1
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………2
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang………………………………………………………………………...............3
b.
Rumusan masalah……..…………………………………………………………...….............3
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian administrasi kerjasama sekolah dan
masyarakat…………………………..4
2.
Pengertian BP3………………………………………………………………………...4
3.
Dasar- dasar dalam undang undang sisdiknas…………………………………………5
4.
Bentuk bentuk kerjasama sekolah dan masyarakat……………………………………5
BAB
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan.……………………………………………………………………………..........8
b.
Saran………………………………………………………………………………...…..........9
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang masalah
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang sama-sama saling membutuhkan
(simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik, dan
tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga pendidikan guna mempersiapkan
diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna. Lembaga
pendidikan tidak dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak
dapat mencapai hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan.
Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi
untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Hubungan
sekolah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan
masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang
kebutuhan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama para anggota
masyarakat dalam rangka usaha memperbaiki sekolah. Hak hidup dan kelangsungan
hidup sekolah bergantung pada masyarakat. Kemajuan sekolah dan kemajuan
masyarakat saling berkorelasi; kedua-duanya saling membutuhkan. Masyarakat
adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya. Pendidikan
sangat membantu masyarakat untuk dapat menjadi seseorang yang baik,
berpengetahuan dan dapat mengembangkan pertumbuhan anak, begitu pula pendidikan
tanpa masyarakat maka pendidikan tidak akan berjalan.
b. Rumusan
Masalah
Permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Apa
pengertian administrasi kerjasama seklah dengan masyarakat ?
2. Apa
yang mendasari hubungan kerjasama tersebut ?
3. Apa
tujuan dari kerjasama tersebut ?
4. Bagaimana
bentuk kerjasama tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Administrasi hubungan sekolah
dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta membina secara kontinu
untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya
pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/pendidikan
semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat, khususnya masyarakat publiknya, seperti para orang tua
murid/anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan
langsungnya. Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah akan menjadi
harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan sekolah-sekolah juga harus
terpadu dengan derap masyarakat, tak boleh sekolah itu merupakan “menara
gading” bagi masyarakatnya. Sekolah juga menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Tetapi orang tua hanya sebagai
pembantu penyelenggara pendidikan, dan tidak berhak untuk mempengaruhi apalagi
mengubah arah sasaran pendidikannya.
2.
ORGANISASI
BPPP (BADAN PEMBANTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN)
BP3 berkembang dari organisasi persatuan orang tua murid dan
guru, yang disingkat POMG. BP3 merupakan organisasi nonstructural di sekolah
dan lebih bersifat konsultatif yang anggotanya terdiri atas orang tua murid,
guru dan tokoh-tokoh masyarakat.
Secara
hakiki terbentunya organisasi orang tua murid
dan guru ini merupakan kebutuhan urgen. Urgen karena pada hakekatnya antara
sekolah dan masyarakat memiliki kepentingan yang saling menopang dengan
terbentuknya organisasi ini. Sekolah mengharapkan partisipasi aktif dari
masyarakat, sedangkan masyarakat menghendaki kemajuan yang bisa diharapkan dari
peran aktif sekolah terhadap masyarakat.
Adapun
pembentukan suatu wadah komunikasiyang berupa BP3 ini adalah bertujan:
a.
Meningkatkan dan memelihara hubungan
yang erat, serasi, kerjasama dan tangungjawab bersama antara keluarga
masyarakat, sekolah dan pemerintah.
b.
Mendorong meningkatkan hubungan baik
antara organisasi maupun perorangan.
c.
Membantu kelancaran kegiatan
pendidikan dengan tidak mencampuri urusan teknik pengajaran yang termasuk
wewenang, kepala sekolah, guru dan instansi Pembina pendidikan yang
bersangkutan.
d.
Mengusahakan bantuan dari masyarakat
berupa benda/ alat, uang/ jasa, guna memperlancar kegiatan-kegiatan proses
belajar mengajar di sekolah.
3. Dasar
dasar hukum yang mendasari kerjasama sekolah dan masyarakat.
Hak dan
Kewajiban Masyarakat
Pasal 8
Masyarakat
berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
program pendidikan.
Pasal 9
Masyarakat
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
4. Bentuk-bentuk hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat
Hubungan
sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh
sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan
aspirasi, simpati dari masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerjasama yang
baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus
bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan
program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap
eksis.
Bentuk-bentuk hubungan kerja sama sekolah dengan
masyarakat antara lain:
1.
Mengikutsertakan
guru dan siswa dalam kegiatan masyarakat
Partisipasi warga
sekolah, termasuk guru dan siswa dalam kegiatan masyarakat sekitarnya, misalnya
dalam kegiatan kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau
keagamaan, sanitasi, dan sebagainya. Selain itu keikutsertaan guru dan siswa
dalam kegiatan masyarakat bisa ditunjukkan dengan adanya program baksos (bakti
sosial) untuk masyarakat yang kurang mampu ataupun yang terkena musibah/
bencana, kegiatan bazar sekolah dengan memamerkan hasil karya siswa, termasuk
pementasan karya tulis, karya seni dan karya keterampilan pada saat HUT RI,
kunjungan guru ke rumah tokoh masyarakat.
Hal ini akan
menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan
sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi
baktinya terhadap pembangunan masyarakat. Bagi sekolah sendiri, kegiatan
tersebut dapat melatih para siswanya untuk lebih mudah dalam bersosialisasi
dengan masyarakat dan untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap sesama.
2.
Menyediakan
fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat
Sekolah dapat menyediakan fasilitasnya untuk
kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran kegiatan
pembelajaran.
Fasilitas tersebut, misalnya:
a.
Lapangan
olah raga yang digunakan sebagai sarana olahraga anggota masyarakat di luar jam
pelajaran sekolah.
b.
Halaman sekolah untuk acara sholat idul fitri / idul adha
untuk agama islam
c.
LCD
sekolah untuk acara perayaan HUT RI.
3.
Mengikutsertakan
pemuka atau tenaga ahli di masyarakat ke dalam kegiatan kurikuler atau ekstra
kurikuler
Dalam menjalankan
kegiatan yang direncanakan, sekolah tidak lepas dari dukungan masyarakat.
Masyarakat sangat berperan aktif dan mempengaruhi sekolah yang ada di dalamnya.
Misalkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut:
a.
Ekstrakurikuler
di bidang tarik suara, pihak sekolah bekerja sama dengan penyanyi untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
b.
Pada
saat perayaan hari besar, pihak sekolah mendatangkan tokoh agama dalam
masyarakat sebagai pengisi ceramah.
c.
Pada
saat acara perpisahan, mendatangkan masyarakat yang berpotensi di bidang seni
untuk menberikan sambutan.
d.
Sekolah
mengundang organisasi atau perseorangan yang bersimpati terhadap pendidikan
untuk mengadakan rapat bersama guna membahas pendidikan lingkungan dan masalah
kenakalan.
e.
Sekolah
mengadakan kegiatan surat-menyurat antara seorang anak yang nakal untuk
dimintakan saran pembinaannya kepada seorang ahli jiwa atau ahli pendidik yang
ada dalam masyarakat.
f.
Sekolah
mengadakan konsultasi mengenai siswanya terhadap seorang ahli yang ada dalam
masyarakat, misalnya seorang siswa yang mengalami gangguan pendengaran, guru
dapat berkonsultasi dengan dokter ahli THT.
Dengan acara-acara
tersebut yang melibatkan anggota masyarakat dalam kegiatan sekolah, menambah
kepedulian dan sikap terbuka masyarakat kepada sekolah, serta masyarakat akan
merasa dihargai dan ikut berperan di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah.
4.
Mendayagunakan
sarana yang tersedia di masyarakat untuk keperluan sekolah
Hal ini dapat dilakukan dengan memandang masyarakat sebagai laboratorium untuk belajar sehingga penting bagi guru-guru untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa yang tersedia di dalam masyarakat yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran. Misalnya, sumber-sumber alam lingkungan sekitar, keadaan flora dan fauna, lapangan, jalan desa, transportasi, lalu lintas. Semua sarana tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan dengan memandang masyarakat sebagai laboratorium untuk belajar sehingga penting bagi guru-guru untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa yang tersedia di dalam masyarakat yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran. Misalnya, sumber-sumber alam lingkungan sekitar, keadaan flora dan fauna, lapangan, jalan desa, transportasi, lalu lintas. Semua sarana tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Contoh nyata yang terjadi dalam lingkungan sekolah
adalah:
a.
Memanfaatkan
alam sekitar untuk media pembelajaran (sawah, perkebunan, ladang dan hutan),
b.
Memanfaatkan
toko-toko dalam masyarakat untuk tempat praktik kerja siswa sesuai jurusannya.
c.
Memanfaatkan
lapangan warga untuk upacara bendera Hari Nasional.
5.
Mendayagunakan
potensi masyarakat sebagai salah satu unsur penanggung jawab pendidikan
Berdirinya suatu lembaga pendidikan tidak lepas dari peran masyarakat. Potensi di dalam masyarakat sangat mendukung perkembangan sekolah yang ada di lingkungannya.
Contohnya :
Berdirinya suatu lembaga pendidikan tidak lepas dari peran masyarakat. Potensi di dalam masyarakat sangat mendukung perkembangan sekolah yang ada di lingkungannya.
Contohnya :
a.
Mengikutsertakan
tokoh masyarakat dalam keanggotaan komite sekolah.
b.
Mengikutsertakan
masyarakat dan komite sekolah dalam rapat perencanaan BP3.
c.
Menampung
aspirasi dari masyarakat yang memiliki potensi terhadap perkembangan
pendidikan di sekolah tersebut.
6.
Mendayagunakan
potensi orang tua siswa
Hubungan antara
sekolah dengan orang tua diperlukan secara terus-menerus selama orang tua masih
mempunyai anak yang bersekolah di sekolah tersebut. Diperlukan kerja sama
antara sekolah dan orang tua demi kepentingan siswa. Anak lebih banyak
menghabiskan waktu di rumah daripada di sekolah sehingga pendidikan di sekolah
dengan di rumah harus seirama. Di sinilah letak pentingnya sekolah
mendayagunakan potensi orang tua dalam dunia pendidikan.
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Hubungan antara sekolah dan masyarakat sangat
erat, bahakan apa yang diajarka dalam sekolah juga adalah norma- norma dan
nilai nilai dalam masyarakat makanya sangat penting adanya kerjasama masyarakat
dengan sekolah secara langsung sehingga pendidikan yang dilaksanakan akan tepat
pada sasarannya.
Bahkan munculnya BP3 dalam pendidikan merupakan
titik balik dari kebutuhan sekolah akan kerjasama degan masyarakat, terutama
yang berhubungan dengan peserta didik yang berasal dari masyarakat itu
sendiri.kemudian dari pada itu, hubungan kerjasama ini sudah diatur dalam
undang-undang sisdiknas nomor 8 dan 9 tentang peran serta masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
H. Gunawan Ary, Administrasi
Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Cet. I), Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002.
Purwanto M. Ngalim, Administrasi
Dan Supervisi Pendidikan, (Cet. 8), Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998.
Sagala, Syaiful, Administrasi
Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2005.
Lunenburg, F. C., & Ornstein,
A.C. (2004). Educational administration: Concepts and Practices.
(Rev. Ed.). Belmont, CA: Wadsworth/Thomson. [Online] Tersedia:
http://www.fetchbook.info [6 September 2005].
No comments:
Post a Comment