Pendidikan Teknologis
Pendidikan Rekontruksi Sosial
Makalah ini disusun dan
dipersentasikan untuk memenuhi
tugas mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing : Kartika Wonojoleni, M.Pd.i
Disusun Oleh: Kelompok 4
- Ilham Amanat Syaiful Haq
- Miftahul Kafi
- Hayatul Fikri
- Minti Jaroh
- Linatun Maslahah
KELAS : 3B Karyawan
PRODI
: TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI
(STAIS)
Jl. Kyai Haji Sufyan Tsauri Telp. (0280)
622318 Majenang 53257
Tahun
Akademik 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami selalu berusaha untuk memenuhi semua tugas mata kuliah yang telah kami usahakan semaksimal mungkin. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi kita Muhammad Saw yang senantiasa memberikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Menurut beberapa ahli kurikulam adalah sebagai alat untuk transmisi kebudayaan, transformasi pribadi peserta didik dan transaksi dengan masyarakat. Jika pendidikan berfungsi menumbuhkan kreativitas, melestarikan nilai-nilai serta membekali kemampuan produktif, maka model pendidika yang tepat adalah menggunakan pendekatan akademik, teknologi, dan pendekatan humanistik. Dan untuk kali ini makalah yang kami paparkan adalah mengenai “PENDIDIKAN TEKNOLOGIS DAN PENDIDIKAN REKONTRUKSI SOSIAL”.
Kami menyadari bahwa dalam tugas makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dan jauh dari kata sempurna untuk itu tanggapan, teguran, dan kritikan serta saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan dari teman-teman, wa bil khusus kepada Bapak dosen pengampu Pengembangan Pendidika, kami juga berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN REKONTRUKSI SOSIAL …………………………………............2
1. Desain Pendidikan Rekontruksi Sosial …………………………………………...…. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN REKONTRUKSI SOSIAL …………………………………............2
1. Desain Pendidikan Rekontruksi Sosial …………………………………………...…. 2
2. Tujuan dan Isi Pendidikan rekontruksi Sosial ………………………………………. 2
3. Metode Rekontruksi Sosial ……………………………………………………….... 3
4. Pola Desain Pendidikan Rekontruksi Sosial ………………………………………… 3
5. Pelaksanaan Pengajaran Rekontruksi Sosial ………………….....................................3
B.
PENDIDIKAN TEKNOLOGIES …………………………………………………… 4
1.
Penerapam Teknologi Dalam bidang Pendidikan …………………………………… 4
2.
Ciri-Ciri Pendidikan Teknologies …………………………………….........……… 5
3.
Pengembangan Pendidikan ....……………………………………………………….. 5
4.
Pelaksanaan Pembelajaran ………………………......………………………………. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………....……………… 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………....……………… 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidika
merupakan suatu alat yang dipakai untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan
pendidikan. Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa
pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan undang Undang Dasar 1945.
Pendidika
dalam hal ini membutuhkan landasan yang kuat agar dapat dikembangkan oleh
sekolah.Namun, pada kenyataaannya pendidika dibuat sesuai standar kompetensi
dan standar nasional yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah. Seharusnya,
pengembangan pendidika itu dilakukan oleh sekolah atau lembaga pendidikan
tersebut yang lebih mengerti dan paham pendidika seperti apa yang lebih
dibutuhkan. Pengalaman selama setengah abad negeri ini mengelola sendiri sistem
pendidikannya menunjukkan, setiap kali muncul pembicaraan yang mengarah pada
upaya perbaikan sistem pendidikan nasional selalu yang menjadi titik berat
perhatian adalah pembenahan pendidika.
Mengapa
hal tersebut terjadi?Apakah benar pendidika memang memiliki dasar dan landasan
yang kuat yang memang disiapkan agar peserta didik, pendidik, orang tua dan
komponen pendidikan lainnya sesuai dengan tujuan pendidikan dan standar
pendidikan.Apa yang mendasari itu semua? Benarkah pendidika itu dibuat untuk
memperbaiki pendidika yang lama dengan pendidika yang baru, yang sering disebut
dengan evaluasi pendidika? Dimana sistem evaluasi digunakan untuk
menentukan tingkat pencapaian keberhasilan peserta didik dalam bentuk hasil
khusus.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
penyusun merumuskan masalah makalah ini sebagai berikut:
1. Apa Itu Pendidikan
Teknologis ?
2. Apa Itu Pendidikan
Rekontruksi Sosial ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pendidikan
Teknologis
2. Mengetahui Pendidikan
Rekontruksi Sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENDIDIKAN REKONSTRUKSI SOSIAL
Pendidikan ini lebih
memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya dalam masyarakat.Pendidikan
ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional.Harold Rug melihat adanya
kesenjangan antara pendidikan dengan masyarakat.Ia menginginkan para siswa
dengan pengetahuan dan konsep-konsep yang dimilikinya dapat mengidentifikasi
dan memecahkan masalah-masalah sosial.
1.
Desain pendidikan rekonstruksi social
a.
Asumsi, menghadapkan siswa pada tantangan, ancaman , hambatan ,
gangguan yang dihadapi manusia. Tantangan tersebut perlu didekati dari bidang –
bidang seperti ekonomi , sosiologi , psikologi , dll. Hal ini dapat dikaji
dalam pendidikan.
b. Kegiatan belajar
dipusatkan pada masalah-masalah sosial mendesak.
c. Pola – pola
organisasi.Pada tingkat sekolah menengah, pola organisasi disusun seperti
sebuah roda , ditengah sebagai poros masalah yang menjadi tema utama , di bahas
secara pleno.[1]
d. Tujuan dan Isi pendidikan,
setiap tahun program pendidikan mempunyai tujuan-tujuan yang berbeda
disesuaikan dengan masalah sosial yang ada disuatu tempat.
e. Metode, dalam
pembelajaran rekonstruksi sosial pengembang pendidikan berusaha mencari
keselarasan antara tujuan-tujuan nasional dengan tujuan peserta didik.
f. Evaluasi, dalam
kegiatan evaluasi ara peserta didik juga dipartisipasikan, partisipasi mereka
terutama dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan.
2.
Tujuan dan Isi Pendidikan Rekonstruksi Sosial
a. Mengadakan survei secara kritis
terhadap masyarakat.
b. Mengadakan studi tentang hubungan
antara keadaan ekonomi lokal dan ekonomi nasional.
c. Menghadapkan siswa pada tantangan,
ancaman, hambatan, gangguan yang dihadapi manusia.
d. Mengkaji praktik politik dalam
hubungannya dengan faktor ekonomi.
e. Memantapkan rencana perubahan praktik
politik.
f. Mengevaluasi semua rencana
dengan kriteria.
3.
Metode Rekonstruksi Sosial
Dalam pengajaran
rekonstruksi sosial para pengembang pendidikan berusaha mencari keselarasan
antara tujuan-tujuan nasional dengan tujuan siswa.Bagi rekonstruksi sosial,
belajar merupakan kegiatan bersama, ada ketergantungan antara seorang dengan
lainnya. Dalam kegiatan belajar tidak ada kompetisi, yang ada adalah kerja sama
dan konsensus.
4.
Pola Desain Pendidikan Rekonstruksi Sosial
5.
Pelaksanaan Pengajaran Rekonstruksi Sosial
Rekonstruksi sosial
banyak dilaksanakan didaerah yang belum maju dan tingkat ekonominya masih
rendah. Pengajaran diarahkan untuk meningkatkan kondidi kehidupan mereka sesuai
potensi yang ada dalam masyarakat , biaya dari pemerintah. Pengajaran
rekonstruksi sosial banyak dilaksanakan didaerah-daerah yang tergolong belum
maju dan tingkat ekonominya juga belum tinggi.Pelaksanaan pengajaran diarahkan
untuk meningkatkan kondisi hidup mereka.Sesuai dengan potensi yang ada dalam
masyarakat sekolah mempelajari potensi-potensi tersebut dan berusaha
mengembangkannya.
4. PENDIDIKAN
TEKNOLOGIS
Pendidikan teknologis ada persamaannya dengan
aliran pendidikan klasik, yaitu menekankan isi pendidikan, tetapi diarahkan
bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tetapi pada penguasaan
kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi kompetensi
yang lebih sempit atau khusus dan akhirnya menjadi perilaku-perilaku yang dapat
diamati dan diukur.
Penerapan
teknologi dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan dalam 2 bentuk yaitu:
a.
Perangkat lunak , disebut teknologi system
Pada bentuk ini
pengajaran tidak membutuhkan alat dan media yang canggih, tetapi bahan ajar dan
proses pembelajaran disusun secara sistem , alat dan media disesuaikan tetapi
tidak terlalu dipentingkan.
b.
Perangkat keras, disebut teknologi alat
Pengajaran disusun
secara sistem, dan ditunjang dengan alat dan media pembelajaran.Alat dan media
belum terintegrasi dengan progam pembelajaran, bersifat “on – off “.
Bentuk lain yang ditawarkan selain 2 poin
diatas adalah progam pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan
kegiatan pembelajaran dengan alat dan media , misal dalam bentuk kaset audio ,
video atau film , atau diprogamkan dalam komputer.
Teknologi pendidikan
yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik
tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi.Namun diantara keduanya
ada yang berbeda.Dalam tekonologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan
dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan
dan pemeliharaan budaya lama. Dalam konsep pendidikan teknologi, isi pendidikan
dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus. Isi pendidikan berupa data-data
obyektif dan keterampilan-keterampilan yang yang mengarah kepada kemampuan
vocational .Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran dan
disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik
belajar secara individual.Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar
bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa
refleksi.Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam masyarakat.
Guru berfungsi sebagai direktur belajar (director of learning), lebih banyak
tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.
Teknologi pendidikan
menjadi sumber untuk pengembangan model pendidikan teknologis, yaitu model pendidikan
yang bertujuan memberikan penguasaan kompetensi bagi para peserta didik,
melalui metode pembelajaran individual, media buku atau pun elektronik,
sehingga mereka dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar tertentu.
Ciri-ciri
pendidikan teknologis:
a. Tujuan,
diarahkan pada penguasaan kemampuan akademik, kemampuan vokasional, atau kemampuan
pribadi yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi.
b. Metode,
kegiatan pembelajaran dipandang sebagai proses mereaksi terhadap stimulus yang
diberikan, bila terjadi respons sesuai harapan, maka respons tersebut
diperkuat.
c. Evaluasi
dilakukan setiap saat (pada akhir satuan pelajaran maupun semester).Fungsi dari
evaluasi ini adalah sebagai umpan balik peserta didik dalam penyempurnaan
penguasaan suatu satuan pelajaran, sebagai umpan balik bagi peserta didik pada
akhir suatu program atau semester, juga dapat menjadi umpan balik bagi guru dan
pengembangan pendidikan untuk penyempurnaan pendidikan.[2]
Pengembangan
pendidikan teknologis berpegang pada kriteria:
1. Prosedur
pengembangan pendidikan dinilai dan disempurnakan oleh pengembang pendidikan yang
lain.
2. Hasil
pengembangan berbentuk model yang bisa diuji coba ulang dan memberikan hasil
yang sama.
Pelaksanaan
pembelajaran mengikuti langkah-langkah sebagai beikut:
a. Penegasan
tujuan
b. Pelaksanaan
pembelajaran
c. Pengetahuan
tentang hasil
KESIMPULAN
Dua aliran atau teori pendidikan memiliki model konsep pendidikan
dan praktek pendidikan
yang berbeda :
1. Model
konsep pendidikan interaksionis disebut pendidikan rekonstruksi sosial
2. Model
konsep pendidikan teknologi pendidikan disebut pendidikan teknologis
Perbandingan
empat model konsep pendidikan berdasarkan tujuan, yaitu:
1. Pendidikan Rekonstrusi sosial:
memperluas kesadaran diri sendiri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan
dari lingkungan
2. Pendidikan
Teknologi:penguasaan kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk perilaku
Perbandingan
empat model konsep pendidikan berdasarkan isi, yaitu:
1. Pendidikan Rekonstrusi
sosial:masalah sosial yang mendesak
2. Pendidikan Teknologi:
berbagai disiplin ilmu, perkembangan teknologi, Pemanfaat teknologi dalam
pembelajaran;
Perbandingan
dua model konsep pendidikan berdasarkan strategi, yaitu:
1. Pendidikan Rekonstrusi sosial:
strategi yang dapat menyelaraskan antara tujuan nasional dengan tujuan siswa
2. Pendidikan Teknologi: kegiatan
pembelajaran dipandang sebagai proses mereaksi terhadap stimulus yang
diberikan, bila terjadi respons sesuai harapan, maka respons tersebut
diperkuat.
Perbandingan
dua model konsep pendidikan berdasarkan evaluasi, yaitu:
1. Pendidikan Rekonstrusi sosial:
melibatkan siswa dalam memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan
2. Pendidikan Teknologi: Evaluasi
dilakukan setiap saat (pada akhir satuan pelajaran maupun semester)
No comments:
Post a Comment