AKHLAQ
TASAWUF
ALIRAN-ALIRAN
TASAWUF DAN TAREKAT SERTA TOKOH-TOKOHNYA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akhlaq Tasawuf
serta melatih mahasiswa trampil menggunakan
laptop,
bertanggung jawab, belajar mandiri
Dosen Pembimbing : H. Facthurrochman,
M.Pd.
Nama Kelompok :
1. Nur
‘Azizah
2. Nur
Alifah
3. Nurnikmah
4. Miftahul
kafi
Kelas
: 2 C Tarbiyah
Sekolah
Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri
(
STAIS ) Majenang-Cilacap
Jln.
KH. Sufyan Tsauri ( 53257 )Telp. (0280)
622318
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ALIRAN-ALIRAN
TASAWUF DAN TAREKAT SERTA TOKOH-TOKOHNYA”. Makalah ini di susun sebagai bahan
diskusi dengan harapan semoga materi ini menambah wawasan tentang aliran-aliran
tasawuf dan aliran-aliran tarekat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Akhlaq Tasawuf serta melatih mahasiswa trampil menggunakan laptop,
bertanggung jawab, belajar mandiri.
Kami
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Dosen mata kuliah
Akhlaq Tasawuf yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Majenang, 08 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .................................................................................................... i
Daftar
Isi .............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Aliran Tarekat dan Tokohnya ................................................................... 4
B.
Aliran Tasawuf dan Tokohnya ................................................................. 14
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 17
B.
Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Pengertian Tarekat
“ Tarekat”
adalah bahasa arab adalah “thariqah” yang berarti jalan, aliran, keadaan atau
garis pada sesuatu. Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi dan dapat
digambakan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama
disebut syar’, sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata turunan ini menunjukan
bahwa menurut anggapan para sufi pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan
utama yang terdiri dari hukum Ilahi, tempat berpijak bagi setiap muslim.
Menurut
Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy mengemukakan tiga macam definisi tentang
Tarekat:
a. Tarekat adalah pengamalan syariat, melaksanakan beban ibadah dengan tekun dan menjauhkan diri dari sikap
mempermudah ibadah , yang sebenarnya
memang tidak boleh dipermudah.
b. Tarekat adalah menjauhi larangan dan menlakukan perintah Tuhan
sesuai dengan kesanggupannya, baik larangan yang nyata maupun yang tidak (
batin ).
c. Tarekat adalah meninggalkan yang haram dan makruh, memperhatikan
hal-hal mubah (yang sifatnya mengandung) fadilah, menunaikan hal-hal yang
diwajibkan dan yang disunatkan, sesuai
dengan
kesanggupan ( pelaksanaan ) dibawah bimbingan seorang arif (syekh) dan ( sufi )
yang mencita-citakan suatu tujuan.
2. Pengertian
tasawuf
Istilah "tasawuf"(sufism),
berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa.
Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya sha wau fa. Makna ini
sering dikutip dalam literatur sufi. Sebagian berpendapat bahwa kata itu
berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum
Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci.
Sebagian lainnya lagi berpendapat bahwa kata itu berasal dari shuffa,
ini serambi rendah terbuat dari tanah liat dan sedikit nyembul di atas tanah di
luar Mesjid Nabi di Madinah, tempat orang-orang miskin berhati baik yang
mengikuti beliau sering duduk-duduk. Ada pula yang menganggap bahwa kata
tasawuf berasal dari shuf yang berarti bulu domba, yang menunjukkan bahwa
orang-orang yang tertarik pada pengetahuan batin kurang mempedulikan penampilan
lahiriahnya dan sering memakai jubah sederhana yang terbuat dari bulu domba
sepanjang tahun.
Pengertian
tasawuf menurut para tokoh:
a. Imam
Junaid dari Baghdad (910 M)
mendefinisikan tasawuf sebagai "mengambil setiap sifat mulia dan
meninggalkan setiap sifat rendah".
b. Syekh
Abul Hasan asy-Syadzili (1258 M), syekh sufi besar dari
Afrika Utara, mendefinisikan tasawuf sebagai "praktik dan latihan diri
melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan
Tuhan".
c. Syekh
Ahmad Zorruq (1494 M) dari Maroko
mendefinisikan tasawuf sebagai berikut: “Ilmu
yang dengannya Anda dapat
memperbaiki
hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan
Anda tentang jalan Islam,khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk
memperbaiki amal Anda dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar
kebijaksanaan menjadi nyata”.
d. Syekh
Ibn Ajiba (1809 M),Tasawuf adalah
suatu ilmu yang dengannya Anda belajar bagaimana berperilaku supaya berada
dalam kehadiran Tuhan yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya
dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah
amal dan akhirnya adalah karunia Ilahi.
e. Syekh
as-Suyuthi berkata, "Sufi adalah orang yang bersiteguh dalam
kesucian kepada Allah, dan berakhlak baik kepada makhluk".
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Tarekat?
2.
Apa pengertian Tasawuf?
3.
Apasaja aliran Tarekat dan tokohnya?
4.
Apasaja aliran Tasawuf dan tokohnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aliran Tarekat dan Tokohnya
Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi dan dapat digambarkan
sebagai jalan yang berpangkal dari syariat.
Aliran Tarekat antara lain:
1.
Tarekat Qadariyah
Tarekat Qodariyah adalah aliran yang didirikan
oleh Syeikh Abdul Qodir Jaelani yang bernama lengkap Muhy al-Din Abu
Muhammad Abdul Qodir ibn Abi Shalih Zango Dost al-Jaelani. Lahir di Jilan tahun 470 H/1077 M dan wafat di
Baghdad pada 561 H/1166 M. Aliran ini didirikan pada pada tahun 1116 M
dari Jaelan, Persia yang kemudian menetap di Baghdad Irak. Sepeninggalan beliau
aliran ini disebarkan oleh anaknya yang bernama Abdul
Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M).
Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206
M).Pada gilirannya
aliran ini menyebar ke berbagai daerah, termasuk Siria, Turki, berbagai tempat
di Afrika seperti Kamerun, Congo, Mauritania, dan Tanzakia, Kaukasus, Cencen, dan
Sergana, Unisoviet dan tempt lain.
Menurut ulama sufi tarekat
Qodariyah bertujuan untuk mendekat dan mendapat ridho dari Allah swt. Oleh
sebab itu dengan tarekat, manusia harus mengetahui sifat-sifatnya yang baik dan
terpuji untuk kemudian diamalkan, maupun yang tercela yang harus
ditinggalkannya.
Contoh ajaran tarekat Qodariyah
adalah dengan mengucapkan kalimat tauhid, dzikir "Laa ilaha Illa
Allah" dengan suara nyaring, keras (dhahir) yang disebut (nafi istbat)
adalah contoh ucapan dzikir dari Syiekh Abdul Qadir Jaelani dari Sayidina Ali
bin Abi Thalib ra, hingga disebut tarekat Qodiriyah. Selain itu dalam setiap
selesai melaksanakan shalat lima waktu (Dhuhur, Asar, Maghrib, Isya' dan
Subuh), diwajibkan membaca istighfar tiga kali atau lebih, lalu membaca salawat
tiga kali, Laailaha illa Allah 165 (seratus enam puluh lima) kali. Sedangkan di
luar shalat agar berdzikir semampunya.
2.
Tarekat Naqsabandiyah
Naqsabandi diambil dari nama pimpinan ini, yakni Muhammad bin Baha’uddin Al-Huwaisi
Al Bukhari pada tahun 1390 M. Pendiri Tarekat Naqsabandiyah ini
juga dikenal dengan nama Naqsabandi yang berarti lukisan, karena ia ahli dalam
memberikan gambaran kehidupan yang ghaib-ghaib. Kata ‘Uwais’ ada pada namanya,
karena ia ada hubungan nenek dengan Uwais Al-Qarni, lalu mendapat pendidikan
kerohanian dari wali besar Abdul Khalik Al-Khujdawani yang juga murid Uwais dan
menimba ilmu Tasawuf kepada ulama yang bernama Muhammad BabaAl-Sammasi.
Aliran ini kemudian menyebar luas di Asia tengah,
Folga, Kaukasus, barat dan timur daya cina, Indonesia, anak benua India, Turki,
Eropa serta Amerika utara. Aliran ini adalah satu-satunya aliran sufi yang
memiliki geneologi silsilah transmisi ilmu melalui pimpinan muslim pertama
yaitu Abu Bakar Assidiq bukan sepeti aliran sufi lainnya, yang memiliki
geneologi para
pemimpin spiritual siah, tentu melalui Imam Ali, kemudian sampai ke Nabi
Muhammad SAW.
Penganut Naqsabandi di Timur Tengah dan Asia Tengah
memperoleh reputasi sebagai umat Muslim yang taat. Tarekat Naqsabandiyah mengajarkan
zikir-zikir yang sangat sederhana, namun lebih mengutamakan zikir dalam hati
dari pada zikir dengan lisan. Diri yang menonjol dari
tarekat ini ialah diikutinya syareat secara ketat, keseriusan dalam beribadah,
melakukan penolakan terhadap music dan tari, serta lebih ngutamakan berdzikir
dalam hati, dan kecenderungannya semakin kuat kearah keterlibatan dalam
politik.
3.
Tarekat Chistiyah
Khwaja ('Guru') Abu Ishaq Chisti adalah orang Suriah, lahir
di awal abad ke-10 tahun 966 M. Ia dianggap
keturunan Nabi Muhammad SAW dan dinyatakan sebagai 'keturunan spritual'
ajaran-ajaran batiniah Keluarga (Bani) Hasyim. Pengikut-pengikutnya berkembang
dan berasal dari Garis para Guru, yang kemudian dikenal menjadi Naqsyabandiyah
(' Orang - orang Bertujuan').
Komunitas Chistiyah ini, berawal di Chisti, Khurasan,
khususnya menggunakan musik dalam latihan-latihan mereka. Kaum darwis pengelana
dari tarekat ini, dikenal sebagai Chist atau Chist. Mereka akan memasuki sebuah
kota dan meramaikan suasana dengan seruling dan genderang, untuk mengumpulkan
orang-orang sebelum menceritakan dongeng atau legenda.
Aliran ini merupakan aliran sufi yang sangat berpengaruh di anak
benua India dan Pakistan, terutama
menyebar ke daerah Asia tenggara dan ditemukan pula di Eropa,
di mana Chist Spanyol ditemukan dengan pakaian dan instrumen serupa pelawak
atau komedi keliling. Sebagaimana
tarekat Sufi lainnya, metodologi khusus kaum Chisyti segera mengalami
kristalisasi menjadi kecintaan sederhana terhadap music, pembangkitan emosional
yang dihasilkan musik dikacaukan dengan 'pengalaman spiritual'.
4.
Tarekat Zadziliyah
Pendiri Tarekat Sadziliyah adalah Abdul Hasan Ali
Asy-Syazili, seorang ulama dan sufi besar. Menurut silsilahnya, ia masih
keturunan Hasan putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah SAW. Ia
dilahirkan pada tahun 573 H di suatu desa kecil di kawasan Maghribi. Ali
Syazili terkenal sangat saleh dan alim, tutur katanya enak didengar dan
mengandung kedalaman makna. Bahkan bentuk tubuh dan wajahnya, menurut
orang-orang yang mengenalnya, konon mencerminkan keimanan dan keikhlasan.
Sifat-sifat salehnya telah tampak sejak kecil.
Aliran ini pada masa sekarang dapat dijumpai di Kenya,
Tanzania, Timur tengah, Srilangka, dan tempat lain termasuk Amerika barat dan utara.
Ciri khas yang kemudian
menonjol dari anggota tarekat ini adalah kerapihan mereka dalam berpakaian,
ketenangan yang terpancar dari tulisan-tulisan para tokohnya.
5.
Tarekat Rifaiyah
Pendirinya Tarikat Rifaiyah adalah Abul Abbas Ahmad bin Ali
Ar-Rifai. Ia lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H (1106 M),
sedangkan sumber lain mengatakan ia lahir pada tahun 512 H (1118 M). Sewaktu
Ahmad berusia tujuh tahun ayahnya meninggal dunia. Ia lalu diasuh pamannya,
Mansur Al-Batha’ihi seorang syeikh Trarekat. Selain menuntut ilmu pada pamannya
tersebut ia juga berguru pada pamannya yang lain, Abu Al-Fadl Ali Al Wasiti,
terutama tentang Mazhab Fiqh Imam Syafi’i. Dalam usia 21 tahun, ia telah
berhasil memperoleh ijazah dari pamannya dan khirqah 9 sebagai pertanda sudah
mendapat wewenang untuk mengajar. Aliran
ini menyebar ke Mesir, Siria, dan Amerika utara.
Ciri khas Tarekat Rifaiyah ini adalah pelaksanaan zikirnya
yang dilakukan bersama-sama diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu Zikir
tersebut dilakukannya sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat
melakukan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan, antara lain berguling-guling
dalam bara api, namun tidak terbakar sedikit pun dan tidak mempan oleh senjata
tajam.
6.
Tarekat Tijaniyah
Tarekat Tijaniyah adalah Salah satu terekat yang terdapat
di Indonesia. Tarekat ini masuk ke Indonesia tidak diketahui orang-orang secara
pasti, tetapi sejak tahun 1928 M mulai terdengar adanya gerakan ini di Cirebon.
Orang Arab yang tinggal di Tasikmalaya, bernama Ali bin Abdullah At-Tayib
Al-Azhari, berasal dari Madinah, menulis sebuah kitab yang berjudul “Kitab
Munayatul Murid”(Tasikmalaya, 1928 M), beberapa
petunjuk mengenai kitab itu tersebar
luas di Cirebon khususnya, dan di Jawa barat umumnya.
Pendirinya seorang ulama dari Algeria, bernama Abdul Abbas
bin Muhammad bin Mukhtar At-Tijani, lahir di ‘Ain Mahdi pada tahun 1150 H,
(1737-1738 M). Diceritakan bahwa dari bapaknya ia keturunan Hasan bin Ali bin
Abi Thalib, sedang nama Tijani adalah dari Tijanah dari keluarga ibunya.
Terekat ini mempunyai wirid yang sangat sederhana, dan wazifah yang sangat
mudah. Wiridnya terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali, dan
tahlil seratus kali. Boleh dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Di
Cirebon tarekat Tijani ini pernah tersiar dengan suburnya di bawah pimpinan
Kiyai Buntet dan saudaranya Kiyai Anas di desa Martapada, dekat kota
Cirebon.
Selain di Indonesia, aliran ini juga menyebar di Aljazair,
Selatan Sahara, sudan barat dan tengah, Mesir, Sinegal, Afrika barat, Negeria
utara, Amerika barat dan utara.
Ciri dari garakan ini
ialah lebih menyukai pengalaman secara ketat ketentuan-ketentuan syariat dan
berupaya sekuat tenaga untuk menyatu dengan ruh nabi Muhammad sebagai ganti
untuk menyatu dengan Allah.
7.
Tarekat Jarahiyah
Tarekat ini didirikan oleh syeih Nurudin Muhammad
Al jarah,Istanbul pada tahun 1720 M . Penyebaran aliran terbatas, sampe Turki
dan sebagian Amerika utara.
Buku pengantar prof. Dr KH SAID AGIL SIROD/ Mengurai tasawuf irfan dan
kebatinan/ terbit lentera
8.
Tarekat Nikmatuliyah
Aliran ini didirikan Oleh Syeih Nurudin Muhammad
Ni’amatulloh pada tahun 1331 M di mahan deket kota Kirman barat daya Iran.
Pengikut aliran ini, paling banyak dijumpai di Iran dan India.
Tarekat
Ni’matuliyah adalah suatu mazhab sufi Persia yang mulai berjaya pada abad
ke-8-14 mengalihkan loyalitasnya kepada Syi’I Islam. Tarekat ini secara khusus
menekankan pengabdian dalam pondok sufi itu sendiri.
9.
Tarekat Sanusiyah
Aliran ini didirikan
oleh Syeih Muhammad Assanusi di Algeria. Setelah kematiannya, aliran ini
membuat sebuah jaringan pesanggrahan sufi, yg berusaha menyeimbangkan antara
gairah spiritual dan kesejahteraan dunia.
Gerakan
ini juga terpengaruh dengan tasawuf yang bersih dari syirik dan khurafat
seperti bertawassul dengan orang mati dan orang soleh. Gerakan dakwah Islam, islah dan tajdid.
Pengasas
gerakan ini adalah Muhammad bin Ali as-Sanusi yang bermazhab Maliki, namun
beliau akan menyalahi mazhab berkenaan jika di sana ada kebenaran bersama
mazhab lain.
10.
Tarekat Ad-darkawiyah
Tarekat ini didirikan oleh Syeih Al Arabi Ad-darkawi, ia di lahirkan di fes maroko. Pengikut aliran
ini paling banyak di Afrika utara.
Buku pengantar prof. Dr KH SAID AGIL SIROD/ Mengurai tasawuf irfan dan
kebatinan/ terbit lentera
Konsep
“manusia-suci atau pemimpin keagamaan (alfa) merupakan serapan budaya
pemujaan orang-suci sebelum Islam datang. Menurut Suadi Putro, dalam lingkungan
hidup yang sarat dengan sufisme dan nuansa spiritual inilah Arkoun dibesarkan.
11.
Tarekat Al- Bektasyiah
Aliran ini didirikan oleh Bektas dari Khurasan pada tahun
1338 M. Golongan syiah menerima penuh aliran ini namun perkembangan aliran
sebatas sampai di Anatolia, Turki, dan masih sangat kuat sampai awal abad ke
20. Pengikut aliran ini dipandang juga sebagai pengikut syiah .
12.
Tarekat Assakandariyah
Aliran ini didirikan oleh Ibnu Athaillah Al Iskandarin
yang lahir tahun 1250 M. Pandangan sufinya menjadi rujukan banyak sufi,
terutama di mesir.
Pemikiran
aliran ini adalah: tidak dianjurkan kepada para muridnya untuk meninggalkan
profesi dunia mereka. Dalam hal pandangannya mengenai pakaian, makanan,
dan kendaraan yang layak dalam kehidupan yang sederhana akan menumbuhkan rasa
syukur kepada Allah dan mengenal rahmat Illahi.
Buku pengantar prof. Dr KH SAID AGIL SIROD/ Mengurai tasawuf irfan dan
kebatinan/ terbit lentera
13.
Tarekat Al Maulawiyah
Aliran ini didirikan oleh Maulana Jalaludin Rummy dari
Konya Turki pada tahun 1273 M. Aliran ini paling banyak dijumpai di Anatolia,
Turki, Amerika utara. Pengikut aliran ini, dikenal sebagai darwis berkelana.
Mawlana jalaludin rumi
muhammad bin hasain al khattabi al bakri (Jalaludin Rumi) atau sering juga
disebut Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di balk (sekarang
Afganistan). Kesufian Rumid mulai ketika ia sudah berumur cukup tua 48 tahun. Sebagai
tokoh sufi, Rumi sangat menentang pendewaan-pendewaan akal dan indera dalam
menentukan kebenaran. Dalam sistem pengajarannya,
Rumi mempergunakan penjelasan dan latihan mental, pemikiran dan meditasi, kerja
dan bermain. Tindakan dan diam. Gerakan-gerakan tubuh pikiran dari para darwis
berputar dibarengi dengan musik toup untuk mengiringi gerakan-gerakan tersebut
merupakan hasil dari metode khusus yang dirancang untuk membawa seseorang salik
mencapai afinitas dengan arus mistis untuk ditransformasikan melalui cara ini.
14.
Tarekat Suhrawardiyah
Syeikh Ziauddin Jahib Suhrawardi mengikuti disiplin sufi kuno
Junaid Al-Baghdadi dianggap sebagai pendiri tarekat ini pada abad ke-11 Masehi.
India, Persia dan Afrika semuanya dipengaruhi aktifitas
mistik mereka melalui metode dan tokoh-tokoh tarekat, kendati pengikut
Suhrawardi ada di antara pecahan terbesar kelompok-kelompok sufi. Praktek-praktek
mereka diubah dari kegembiraan mistik kepada latihan diam secara lengkap untuk
'Persepsi terhadap Realitas'.
15. Tarekat
Khalawatiyah
Tarekat Khalawatiyah ialah suatu cabang dari tarikat
Suhrawadiyah yang didirikan di Bagdad oleh Abdul Qadir Suhrawardi dan Umar
Suhrawardi, yang tiap kali menamakan dirinya golongan Siddiqiyah, karena mereka
menganggap dirinya berasal dari keturunan Khalifah Abu Bakar. Bidang usahanya
yang terbesar terdapatn di Afghanistan dan India. Memang keluarga Suhrawardi
ini termasuk keluarga Sufi yang ternama. Abdul Futuh Suhrawardi terkenal dengan
nama Syeikh Maqtul atau seorang tokoh sufi yang oleh kawan-kawannya diberi
gelar ulama, dilahirkan di Zinjan, dekat Irak pada tahun 549 H.
Suhrawardi yang lain bernama Abu Hafas Umar Suhrawardi, juga seorang tokoh sufi terbesar di Bagdad, pengarang kitab “Awariful Ma’arif”, sebuah karangan yang sangat mengagumkan dan sangat menarik perhatian Imam Ghazali, sehingga seluruh kitab itu di muat pada akhir karya “Ihya Ulumuddin” yang oleh tarikat Suhrawardiyah serta cabang-cabangnya dijadikan pokok pegangan dalam suluknya, dan Suhrawardi meninggal pada tahun 638 H .
Suhrawardi yang lain bernama Abu Hafas Umar Suhrawardi, juga seorang tokoh sufi terbesar di Bagdad, pengarang kitab “Awariful Ma’arif”, sebuah karangan yang sangat mengagumkan dan sangat menarik perhatian Imam Ghazali, sehingga seluruh kitab itu di muat pada akhir karya “Ihya Ulumuddin” yang oleh tarikat Suhrawardiyah serta cabang-cabangnya dijadikan pokok pegangan dalam suluknya, dan Suhrawardi meninggal pada tahun 638 H .
Tarekat khalwatiyah
menetapkan adanya sebuah amalan yang disebut al asma’ al sab’ah (tujuh nama)
yakni tujuh macam dzikir atau tujuh tingkatan jiwa yang harus dikembangkan oleh
setiap salik
Dzikir pertama
: لا إله إلاالله
Dzikir kedua :
الله
Dzikir ketiga : هو (dia)
Dzikir keempat : حقّ (maha
benar)
http://mujib-ennal.blogspot.com/2012/11/macam-macam-aliran-tasawuf.html#sthash.D3kafeWR.dpuf
Dzikir kelima : حيّ (maha hidup)
Dzikir keenam
: قيوم (maha jaga)
Dzikir ketujuh : قهار (maha
perkasa)
Ketujuh tingkatan
dzikir ini intinya didasarkan pada ayat AL Qur’an.
B.
Aliran Tasawuf dan Tokohnya
Sebagian
berpendapat bahwa kata Tasawuf berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau
deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam
salat atau dalam perang suci.
Tasawuf Islam terbagi kepada Nazhari dan Amali.
1.
Tasawuf Nazhari
( Sunni / Teori )
Tasawuf Sunni ( teori ) adalah tasawuf yang benar-benar mengikuti Al-qur’an dan Sunnah, terikat,
bersumber, tidak keluar dari batasan-batasan keduanya, mengontrol perilaku, lintasan hati serta pengetahuan dengan neraca keduanya.
Tasawuf ini berawal dari
zuhud
dan berakhir pada akhlak. Kesempurnaan dan
kesucian jiwa dan raga yang bermula dari pembentukan pribadi yang bermoral dan ber-akhlak
mulia, yang dalam ilmu tasawuf dikenal Takhalli (pengosongan diri
dari sifat-sifat tercela). Sebagian sufi abad kedua, atau pertengahan abad kedua, dan setelahnya sampai
abad keempat hijriyah. Dan personal seperti Hasan Al-Bashri, Imam Abu Hanifa, Al-Junaidi Al-Bagdadi, Al-Qusyairi, As-Sarri As-Saqeti, Al-Harowi, adalah merupakan tokoh-tokoh sufi utama abad ini yang berjalan
sesuai dengan tasawuf sunni. Kemudian pada pertengahan abad kelima hijriyah
imam Ghozali membentuknya ke
http://mujib-ennal.blogspot.com/2012/11/macam-macam-aliran-tasawuf.html#sthash.D3kafeWR.dpuf
dalam format atau konsep yang sempurna, kemudian diikuti oleh pembesar syeih Toriqoh. Akhirnya menjadi salah satu metode tarbiyah ruhiyah Ahli Sunnah
wal jamaah. Dan tasawuf tersebut menjadi sebuah ilmu yang menimpali
kaidah-kaidah praktis.
2.
Tasawuf Amali
Tasawuf
‘Amali adalah tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri
kepada Allah. Tasawuf amali lebih menekankan pembinaan moral dalam upaya
mendekatkan diri kepada Allah.
Untuk
mencapai hubungan yang dekat dengan Tuhan, seseorang harus mentaati dan
melaksanakan syariat atau ketentuan ketentuan agama yang harus diikuti dengan
amalan-amalan lahir maupun batin yang disebut tariqah. Dalam amalan-amalan
lahir batin itu orang akan mengalami tahap demi tahap perkembangan ruhani.
Ketaatan pada syari’ah dan amalan-amalan lahir batin akan mengantarkan
seseorang pada kebenaran hakiki (haqiqah) sebagai inti syariat dan akhir
tariqah. Kemampuan orang mengetahui haqiqah akan mengantarkan pada ma’rifah,
yakni mengetahui dan merasakan kedekatan dengan Tuhan melalui qalb. Pengalaman
ini begitu jelas sehingga jiwanya merasa satu dengan yang diketahuinya itu.
Imam
terbesar tasawuf ‘amali, yang telah berhasil menyatukan antara teori dan amal
adalah Shaykh Abd al-Qodir al-Jilani (470 H/1077 M - 561 H/1166 M), dia adalah
orang pertama yang mendirikan madrasah ini dalam bentuk tariqah. Kemudian
diikuti oleh Imam Ahmad al-Rifa’i(w.578 H/1106 M), Imam Abu al-H}asan
al-Shadhili, dan Imam Baha’ al-Din Muhammad al-Naqshabandi (717-791 M).
http://newjoesafirablog.blogspot.com/2013/06/pengertian-tasawuf-amali.html
3.
Tasawuf Falsafi
Tasawuf
Falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajaranya memadukan antara visi intuitif dan
visi resional. Terminology filosofis yang digunakan berasal dari bermacam-macam
ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya, namun orisinalitasnya
sebagai tasawuf tetap tidak hilang.
Walaupun
demikian tasawuf filosofis tidak bisa di pandang sebagai filsafat, karena
ajaran dan metodenya di dasarkan pada dasar dzauq, dan tidak pula bisa di
kategorikan pada tasawuf (yang murni) karena sering di ungkapkan dengan bahasa
filsafat.
Dalam
upaya mengungkapkan pengalaman rohaninya, para shufi falsafi sering menggunakan
ungkapan-ungkapan yang samar, yang sering di kenal dengan syathahiyyat, yaitu
suatu ungkapan yang sulit difahami, yang seringkali mengakibatkan
kesalahpahaman pihak luar, dan menimbulkan tragedy. Tokoh-tokohnya ialah Abu
Yazid al-busthami, al-Hallaj, Ibn Arabi.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi dan dapat digambarkan
sebagai jalan yang berpangkal dari syariat.
Sebagian
berpendapat bahwa kata Tasawuf berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau
deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat
atau dalam perang suci.
Tasawuf
adalah usaha mendekatkan diri kepada Alloh, sedangkan Tarekat adalah cara atau
jalan yang ditempuh seseorang dalam usaha mendekatkan diri kepada ALLOH.
B.SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila ada
terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
·
Buku
pengantar prof. Dr KH SAID AGIL SIROD/ Mengurai tasawuf irfan dan kebatinan/
terbit lentera
·
http://newjoesafirablog.blogspot.com/2013/06/pengertian-tasawuf-amali.html
No comments:
Post a Comment