Sunday, December 20, 2015

ADMINISTRASI KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT

ADMINISTRASI KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT









Disusun sebagai tugas Mata administrasi pendidikan
Dosen Pembimbing: Drs. H. Tahrir, M.Ag

Disusun oleh :
1. Faisal Zen
2. Farid Ma’rif Ali
3. Yunia Kholifah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI
(STAIS)
JL. KH. SUYAN TSAURI PO. BOX 18 CIBEUNYING
TELP. (0280)623562 MAJENANG 53257
TAHUN 2015




KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi Alloh yang megizinkan kami menyelesaikan makalah tugas mata kuliah yang berjudul “ADMINISTRASI KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DAN MASYARAKAT”. Semoga sholawat serta salam ALLOH senantiasa tercurahkan kehadirat nabi agung Muhammad S.A.W. nabi yang membawa kita dari zaman tak berpendidikan kepada zaman yang penuh dengan nilai nilai dan nor,a norma pendidikan.
            Yang pertama dan utama kami sampaikan terima kasih kepada semua yang membantu kami menyelesaikan makalah ini, dan hanya kata itu yang bisa kami sampaikan, karena hanya ALLOH sajalah yang bisa membalas kebaikan kalian semua. Kedua kalinya kami mohon maaf jika isi dari makalah ini masih banyak yang salah atau kurang sempurna, karena kami masih dalam tahap belajar.
            Terakhir kalinya, kami berharap makalah ini bisa bermanfaat terutama bagi kami, kawan-kawan dan juga pemuda yang budiman, dan juga bisa menjadi pedoman untuk penulisan makalah yang berjudul atau bertema sama.

                                                                                                Majenang, 4 Desember 2015
                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengatar…………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………………2
BAB I
PENDAHULUAN
a.       Latar belakang………………………………………………………………………...............3
b.      Rumusan masalah……..…………………………………………………………...….............3
BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian administrasi kerjasama sekolah dan masyarakat…………………………..4
2.      Pengertian BP3………………………………………………………………………...4
3.      Dasar- dasar dalam undang undang sisdiknas…………………………………………5
4.      Bentuk bentuk kerjasama sekolah dan masyarakat……………………………………5
BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan.……………………………………………………………………………..........8
b.      Saran………………………………………………………………………………...…..........9





BAB I
PENDAHULUAN
a.       Latar belakang masalah
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik, dan tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga pendidikan guna mempersiapkan diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna. Lembaga pendidikan tidak dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak dapat mencapai hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan.
Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan. Hubungan sekolah dan masyarakat adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengertian anggota masyarakat tentang kebutuhan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama para anggota masyarakat dalam rangka usaha memperbaiki sekolah. Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat. Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; kedua-duanya saling membutuhkan. Masyarakat adalah pemilik sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya. Pendidikan sangat membantu masyarakat untuk dapat menjadi seseorang yang baik, berpengetahuan dan dapat mengembangkan pertumbuhan anak, begitu pula pendidikan tanpa masyarakat maka pendidikan tidak akan berjalan.
b.      Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1.      Apa pengertian administrasi kerjasama seklah dengan masyarakat ?
2.      Apa yang mendasari hubungan kerjasama tersebut ?
3.      Apa tujuan dari kerjasama tersebut ?
4.      Bagaimana bentuk kerjasama tersebut ?





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta membina secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya, sehingga kegiatan operasional  sekolah/pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, khususnya masyarakat publiknya, seperti para orang tua murid/anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan langsungnya. Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah akan menjadi harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan sekolah-sekolah juga harus terpadu dengan derap masyarakat, tak boleh sekolah itu merupakan “menara gading” bagi masyarakatnya. Sekolah juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Tetapi orang tua hanya sebagai pembantu penyelenggara pendidikan, dan tidak berhak untuk mempengaruhi apalagi mengubah arah sasaran pendidikannya.
2.      ORGANISASI BPPP (BADAN PEMBANTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN)
BP3 berkembang dari organisasi persatuan orang tua murid dan guru, yang disingkat POMG. BP3 merupakan organisasi nonstructural di sekolah dan lebih bersifat konsultatif yang anggotanya terdiri atas orang tua murid, guru dan tokoh-tokoh masyarakat.
Secara hakiki terbentunya organisasi orang tua murid dan guru ini merupakan kebutuhan urgen. Urgen karena pada hakekatnya antara sekolah dan masyarakat memiliki kepentingan yang saling menopang dengan terbentuknya organisasi ini. Sekolah mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat, sedangkan masyarakat menghendaki kemajuan yang bisa diharapkan dari peran aktif sekolah terhadap masyarakat.
Adapun pembentukan suatu wadah komunikasiyang berupa BP3 ini adalah bertujan:
a.       Meningkatkan dan memelihara hubungan yang erat, serasi, kerjasama dan tangungjawab bersama antara keluarga masyarakat, sekolah dan pemerintah.
b.      Mendorong meningkatkan hubungan baik antara organisasi maupun perorangan.
c.       Membantu kelancaran kegiatan pendidikan dengan tidak mencampuri urusan teknik pengajaran yang termasuk wewenang, kepala sekolah, guru dan instansi Pembina pendidikan yang bersangkutan.
d.      Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa benda/ alat, uang/ jasa, guna memperlancar kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.

3.      Dasar dasar hukum yang mendasari kerjasama sekolah dan masyarakat.
Hak dan Kewajiban Masyarakat
Pasal 8
Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Pasal 9
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
4.      Bentuk-bentuk hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Bentuk-bentuk hubungan kerja sama sekolah dengan masyarakat antara lain:
1.      Mengikutsertakan guru dan siswa dalam kegiatan masyarakat
Partisipasi warga sekolah, termasuk guru dan siswa dalam kegiatan masyarakat sekitarnya, misalnya dalam kegiatan kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi, dan sebagainya. Selain itu keikutsertaan guru dan siswa dalam kegiatan masyarakat bisa ditunjukkan dengan adanya program baksos (bakti sosial) untuk masyarakat yang kurang mampu ataupun yang terkena musibah/ bencana, kegiatan bazar sekolah dengan memamerkan hasil karya siswa, termasuk pementasan karya tulis, karya seni dan karya keterampilan pada saat HUT RI, kunjungan guru ke rumah tokoh masyarakat.
Hal ini akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat. Bagi sekolah sendiri, kegiatan tersebut dapat melatih para siswanya untuk lebih mudah dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap sesama.
2.      Menyediakan fasilitas sekolah untuk keperluan masyarakat
Sekolah dapat menyediakan fasilitasnya untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran kegiatan pembelajaran.
 Fasilitas tersebut, misalnya:
a.       Lapangan olah raga yang digunakan sebagai sarana olahraga anggota masyarakat di luar jam pelajaran sekolah.
b.       Halaman sekolah untuk acara sholat idul fitri / idul adha untuk agama islam
c.       LCD sekolah untuk acara perayaan HUT RI.
3.      Mengikutsertakan pemuka atau tenaga ahli di masyarakat ke dalam kegiatan kurikuler atau ekstra kurikuler
Dalam menjalankan kegiatan yang direncanakan, sekolah tidak lepas dari dukungan masyarakat. Masyarakat sangat berperan aktif dan mempengaruhi sekolah yang ada di dalamnya. Misalkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut:
a.       Ekstrakurikuler di bidang tarik suara, pihak sekolah bekerja sama dengan penyanyi untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
b.      Pada saat perayaan hari besar, pihak sekolah mendatangkan tokoh agama dalam masyarakat sebagai pengisi ceramah.
c.       Pada saat acara perpisahan, mendatangkan masyarakat yang berpotensi di bidang seni untuk menberikan sambutan.
d.      Sekolah mengundang organisasi atau perseorangan yang bersimpati terhadap pendidikan untuk mengadakan rapat bersama guna membahas pendidikan lingkungan dan masalah kenakalan.
e.       Sekolah mengadakan kegiatan surat-menyurat antara seorang anak yang nakal untuk dimintakan saran pembinaannya kepada seorang ahli jiwa atau ahli pendidik yang ada dalam masyarakat.
f.       Sekolah mengadakan konsultasi mengenai siswanya terhadap seorang ahli yang ada dalam masyarakat, misalnya seorang siswa yang mengalami gangguan pendengaran, guru dapat berkonsultasi dengan dokter ahli THT.
Dengan acara-acara tersebut yang melibatkan anggota masyarakat dalam kegiatan sekolah, menambah kepedulian dan sikap terbuka masyarakat kepada sekolah, serta masyarakat akan merasa dihargai dan ikut berperan di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah.
4.      Mendayagunakan sarana yang tersedia di masyarakat untuk keperluan sekolah
Hal ini dapat dilakukan dengan memandang masyarakat sebagai laboratorium untuk belajar sehingga penting bagi guru-guru untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa yang tersedia di dalam masyarakat yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran. Misalnya, sumber-sumber alam lingkungan sekitar, keadaan flora dan fauna, lapangan, jalan desa, transportasi, lalu lintas. Semua sarana tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Contoh nyata yang terjadi dalam lingkungan sekolah adalah:
a.       Memanfaatkan alam sekitar untuk media pembelajaran (sawah, perkebunan, ladang dan hutan),
b.      Memanfaatkan toko-toko dalam masyarakat untuk tempat praktik kerja siswa sesuai jurusannya.
c.       Memanfaatkan lapangan warga untuk upacara bendera Hari Nasional.
5.      Mendayagunakan potensi masyarakat sebagai salah satu unsur penanggung jawab pendidikan
Berdirinya suatu lembaga pendidikan tidak lepas dari peran masyarakat. Potensi di dalam masyarakat sangat mendukung perkembangan sekolah yang ada di lingkungannya.
Contohnya :
a.       Mengikutsertakan tokoh masyarakat dalam keanggotaan komite sekolah.
b.      Mengikutsertakan masyarakat dan komite sekolah dalam rapat perencanaan BP3.
c.       Menampung aspirasi dari  masyarakat yang memiliki potensi terhadap perkembangan pendidikan di sekolah tersebut.
6.      Mendayagunakan potensi orang tua siswa
Hubungan antara sekolah dengan orang tua diperlukan secara terus-menerus selama orang tua masih mempunyai anak yang bersekolah di sekolah tersebut. Diperlukan kerja sama antara sekolah dan orang tua demi kepentingan siswa. Anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah daripada di sekolah sehingga pendidikan di sekolah dengan di rumah harus seirama. Di sinilah letak pentingnya sekolah mendayagunakan potensi orang tua dalam dunia pendidikan.



BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Hubungan antara sekolah dan masyarakat sangat erat, bahakan apa yang diajarka dalam sekolah juga adalah norma- norma dan nilai nilai dalam masyarakat makanya sangat penting adanya kerjasama masyarakat dengan sekolah secara langsung sehingga pendidikan yang dilaksanakan akan tepat pada sasarannya.
Bahkan munculnya BP3 dalam pendidikan merupakan titik balik dari kebutuhan sekolah akan kerjasama degan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan peserta didik yang berasal dari masyarakat itu sendiri.kemudian dari pada itu, hubungan kerjasama ini sudah diatur dalam undang-undang sisdiknas nomor 8 dan 9 tentang peran serta masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA
H. Gunawan Ary, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Cet. I), Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Purwanto M. Ngalim, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Cet. 8), Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998.

Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2005.

Lunenburg, F. C., & Ornstein, A.C. (2004). Educational administration: Concepts and Practices. (Rev. Ed.). Belmont, CA: Wadsworth/Thomson. [Online] Tersedia: http://www.fetchbook.info [6 September 2005].




No comments:

Post a Comment