Makalah Islamic Building Kel-5
Musabaqah
Fil Khoiroh
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Islamic Building
Kelas
karyawan
Dosen
pembimbing: Saekhoni, M.Si
Kelas:
1c Tarbiyah / Syari’ah
Disusun oleh:
1. Iin Erlina
2. Husrin
3. Miftahul Kafi
4. Banatus Sholihah
6.
Ilham Amanat Syaiful Haq
7.
Nofita
Sekolah
Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri
( STAIS ) MAJENANG
Jl.KH.Sufyan
Tsauri Po.Box 18 Cibeunying
Tlp. (0280)-623562 Majenang 53257
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah yang Maha Kuasa yang senantiasa memberi
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami berhasil menyelesaikan
tugas makalah ini. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang Musabaqah
fil khoiroh ( upaya dalam menuju kebaikan.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Islamic Building. Adapun makalah
ini berjudul “Musabaqah fil khoiroh”. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Majenang,
25 Desember 2014
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR
ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Musabaqah Fil Khoiroh 2
BAB III
PENUTUP 4
3.1 Kesimpulan 4
3.2
Saran 4
DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Musabaqah
fil khoiroh atau yang sering kita kenal dengan “ upaya menuju kebaikan”. Dengan upaya atau
usaha untuk terus berbuat kebaikan walaupun sedikit demi sedikit apabila sering
dilakukan maka kita pun akan terbiasa. Semua kebaikan yang kita lakukan atas
niat karena Alloh SWT. maka itu bernilai ibadah.
Dalam
makalah yang berjudul “Musabaqah Fil Khoiroh” ini akan dibahas yaitu tentang upaya
dalam menuju kebaikan.
1.2.Tujuan
1. Sebagai sarana informasi untuk memotivasi para pembaca
dalam berbuat kebaikan.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi
para pembaca.
3. Sebagai tugas Mata Kuliah Islamic building.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Musabaqah
Fil Khoiroh
Dalam melihat hidup masyarakat disekitar kita, sering kita jumpai
ada beberapa orang yang mempunyai kecenderungan tertentu. Orang yang terbiasa
berbuat maksiyat, maka dari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam
lembah yang hitam. Sebaliknya orang yang suka sholat berjamaah ke masjid, maka
dia akan ramah ke tetangganya, rutin berinfaq dan bahagia kehidupan
keluarganya.
Semakin seseorang memperbanyak dalam membiasakan untuk berbuat baik,
maka semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Salah satu kunci
kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat baik. Semakin
kita terbiasa melakukan perbuatan baik, maka semakin mudah jalan kita untuk
mencapai kebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa
ibadah dilakukan dalam kurun waktu tertentu seperti sholat lima kali dalam sehari,
puasa sunnah dua kali seminggu, dan sholat jum’at sekali sepekan.
Permasalahan awal yang biasaya ditemukan dalam melakukan sesuatu
yaitu dalam memulainya. Terkadang memulai suatu aktifitas itu lebih berat
dibandingkan ketika melaksanakannya. Maka ketika kita mendorong mobil yang
mogok, akan diperlukan tenaga yang besar saat sebelum mobil bergerak. Setelah
mobil tersebut bergerak, diperlukan daya dorong yang kecil. Ada juga sifat kita
yang menunda perbuatan baik, padahal perbuatan baik janganlah ditunda. Kalau
kita ada keinginan untuk menunda, maka tundalah untuk menunda. Hal ini seperti
yang disampaikan Rosululloh SAW: “
Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara.
Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang :
kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas,
sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba
menjemputmu, dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat,
saat bencana yang lebih dahsyat dan siksanya yang amat pedih.”
Salah satu cara untuk
mempermudah kita dalam memulai suatu ibadah adalah dengan mengetahui akan
besarnya manfaat yang akan dirasakan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak
melaksanakan kebaikan tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat.
Oleh sebab itu, kita wajib mencari ilmu tentang fadhilah ( kelebihan ) dari
suatu amalan atau ibadah. Bahkan untuk menguatkan hati, kita juga perlu mencari
ilmu secara berulang kali. Bahkan beberapa pengulangan dalam Al-qur’an
digunakan agar manusia semakin ingat.
Artinya : “ Dan sesungguhnya
dalam Al-qur’an ini
Kami telah ulang - ulangi (
peringatan – peringatan ), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu
tidak lain hanyalah menambah mereka lari.” (QS. Al Israa’ 41)
Jadi, mulailah perbuatan baik yang ingin anda lakukan sekarang dan
jangan ditunda. Kalau belum yakin, perluas dan perdalam ilmu agar kita semakin
yakin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Musabaqah fil khoiroh ( upaya dalam menuju kebaikan ),
dalam memulai sebuah kebaikan memang terkadang ada saja yang membuat perasaan
untuk menunda-nunda. Tapi bukan berarti kita
tidak bisa memaksa untuk mecoba dan terus mencoba untuk selalu berbuat
kebaikan. Semua itu memang harus dilakukan sedikit demi sedikit dan sering
dilakukan agar kita terbiasa nantinya.
Saran
Bagi
para pembaca janganlah ragu untuk berbuat baik. Seseorang yang suka berbuat
baik pasti akan mendapatkan balasan yang baik pula.
Semoga
bermanfaat untuk para pembaca dan akhirnya kami dari kelompok V (lima)
mengucapkan terimakasih kepada Bpk. Dosen selaku pembimbing, dan kawan-kawan
dari kelompok V (lima) yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
v Sumber : Gatot H.
Pramobo, Membiasakan berbuat baik, Juni 2008
v Alqur’an : Surat Al
Israa : 41
No comments:
Post a Comment