Makalah Aqidah Islamiyah
IMAN ISLAM DAN IHSAN
Sekaligus menjadi persyaratanmatakuliah
Aqidahislamiyyah
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 07:
AMAR KHOTAMI
ELLY SUKAESIH
FAISAL ZEN
MUHAMMAD ILHAM S H
ANI R
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI(STAIS)
MAJENANG Jl. KH. SUFYAN TSAURI CIGARU MAJENANG
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi pengetahuan
menuju kearah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi manusia.
Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi
oleh tebalnya tembok sekolah dan juga sempitnya waktu belajar di kelas.
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja manusia
mau dan mampu melakukan proses
kependidikan. Sabda Rasulullah SAW[1]:اطلبوا العلم ولو بالصين
Dalam Islam, tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan adalah membentuk “Insan
Kamil”, yakni manusia paripurna yang memiliki kecerdasan intelektual dan
spiritual sekaligus. Tujuan seperti ini tidak mungkin bisa terwujud tanpa
adanya sistem dan proses pendidikan yang baik. Oleh karena itu, para pakar
pendidikan Islam kemudian mencoba merumuskan dan merancang bangunan pemikiran kependidikan
Islam yang diharapkan mampu menciptakan manusia-manusia paripurna, yang akan
mengemban tugas mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan dimuka bumi ini.
Pendidikan merupakan salah satu bidang studi Islam yang mendapat banyak
perhatiaan dari para ilmuan. Hal ini karena disamping perannya yang amat
strategi dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, juga karena didalam
pendidikan Islam terdapat berbagai masalah yang kompleks dan memerlukan
penanganan segera. Bagi mereka yang akan terjun kedalam bidang pendidikan Islam
harus memiliki wawasan yang cukup tetang pendidikan Islam dan memiliki
kemampuaan untuk mengembangkannya sesuai dengan tuntunan zaman.
Bekenaan dengan itu, pada bab ini pembaca akan diajak memahami apa yang
dimaksud dengan pendidikan Islam serta berbagai masalah yang terkait dengannya,
dan mengetahui berbagai model yang dilakukan dalam penelitian kependidikan
Islam sebagai bahan perbandingan untuk melakukan pengembangan konsep-konsep
pendidikan Islam sesuai tuntutan zaman. Setiap proses yang dilakukan dalam
pendidikan harus dilakukan secara sadar dan Memiliki tujuan.
Dalam agama Islam,kitamengenalkonsepImandanIhsan.Kedudukan Ihsan dalam kehidupan merupakanhal yang penting. Kadangkalakitasebagaiseorangmuslim yang sudahdiberikantuntunanmasihsajamelakukanhal-hal
yang tidakbaik. Inidiakibatkankarenatingkatkeimanan yang tidakstabil.Kita
tahubahwaIhsanmerupakanrealisasidariIman.
Olehkarenaitu,kitaharusmengetahuibagaimanakaitanantara Islam, Iman, danIhsan.Karenadariketigakonsep
diatasmerupakankunciuntukmencapaisuatukehidupan yang bahagia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMAN ISLAM DAN IHSAN
1.
IMAN
Iman secara
etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman diambil dari kata kerja 'aamana'
yu’minu' yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Secara terminologis iman adalah mempercayai dengan hati, mengikrarkan, dan
mengamalkan dengan perbuatan, segala apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW
(Jamaludin Kafie, 1981:23). Dalam HR. Muslim iman ialah hendaknya kamu beriman
kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, utusan-utusanNya, hari kemudian, dan hendaknya kamu beriman
dengan qada dan qadarNya ketentuan baik dan buruknya dari Allah ta’ala.
iman merupakan
bentuk musytaq dari al-amnu yang berarti keamanan, kedamaian dan
merupakan lawan kata al-khauf, yang berarti ketakutan, kekhawatiran,
larangan [1]
Iman berarti juga percaya (A.W. Munawwir, Kamus
al-Munawwir, Yogyakarta: Pustaka Progress, 1984, hlm. 45) atau membenarkan.
Mu`min berarti orang yang percaya, orang yang beriman, sedang mu`minunmerupakan
jama` mudzakkar salim yang berarti orang-orang yang beriman
a.
Tahap-tahap
Iman:
1.
Iman orang yang
bertaqlid atau imannya orang awam.(yang bisa bertambah dan bisa berkurang)
2.
Iman para malaikat(
yang tetap tak pernah berubah, tidak berambah dan tidak berkurang)
3.
Iman nabi-nabi
dan rasul.(iman yang senantiasa terus bertambah seiring berjalannya waktu)[2]
1)
Iman orang-orang yang
bertaqlid atau iman orang awam
iman kepada Allah dan mengenaliNya dengan hanya mendengar kabar dari orang
lain dan mengikuti kata-kata orang lain tentang wujudnya Allah. Ini adalah
peringkat iman yang lemah.
2)
Iman ahli ilmu atau iman
para Ulama’
Keimanan kepada Allah dan mengenalinya dengan berfikir tentang kejadian
alam ini dan mengemukakan bukti (dalil) danada bukti akal (dalil aqli) atau
bukti Al-Quran dan hadith (dalil naqli).
3)
Iman
nabi-nabi dan rasul-rasul
Iman kepada Allah dan mengenalinya dengan hujah dan bukti. Iman mereka yang
paling sempurna dan tinggi kerena mereka senantiasa kukuh dan takut melanggar perintah Allah.
Mereka tidak melakukan dosa serta mereka terpelihara dari
melakukan dosa.
Rasulullah SAW
telah bersabda,
Cabang-cabang Iman ada tujuh puluh lebih cabang, yang paling utama ucapan LAA ILAAHA ILLA ALLAH dan yang paling rendah ialah mengalihkan
benda yang berbahaya ditempat lalu lalang. Dan sikap malu adalah sebahagian
dari cabang iman.
2.
ISLAM
Pengertian
Islam secaraetimologisberasal dari
bahasa Arab yang mempunyai bermacam-macam arti diantaranya:
1.
Salam artinya
Selamat, aman, sejahtera. Yaitu aturan hidup yang dapat menyelamatkan manusia
didunia dan akhirat.
2.
Aslama artinya
menyerah atau masuk Islam. Yakni mengajarkan penyerahan diri, tunduk dan patuh kepada Alloh.
3.
Silmun, artinya
keselamatan atau perdamaian.
4.
Sallamun,
artinya tangga atau kendaraan.
Sedangkan menurut terminologis, Islam adalahtunduk dan patuh lahir danbatin, kepada ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.Ada juga yang mengatakanbahwaIslam adalah agama Alloh yang diwahyukan kepada
rasul-rasul-Nya sejak nabi pertamayaituAdam AS hingga nabi terakhir Muhammad SAW.
Pengertian
islam secara etimologis berasal dari bahasa Arab yaitu salima artinya selamat.
Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan
patuh. Secara terminologis, islam adalah tunduk dan patuh lahir batin, kepada
apa yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW[3]
Seperti yang terdapat dalam HR.Muslim, islam adalah bersaksi bahwasannya tidak
ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu utusan Allah.
Agama islam
adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW dan dipelihara serta dipahamkan
dengan rapi dan teliti oleh para sahabat beliau dan orang-orang yang hidup pada
zaman itu, yang mengajarkan manusia berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada
Allah untuk menuju keselamatan di dunia dan di akhirat.
Islam adalah agama
yang paling diridhoi disisi Allah dan sebagai agama yang benar ajaranya,
dikuatkan dengan alasan dan bukti sebagai berikut:
a.
Jelas asal
usulnya yaitu sebagai agama wahyu yang terakhir.
b.
Dibawakan oleh
nabi terakhir Muhammad SAW.
c.
Diterangkandalamkitabsucinyayaitu Al-Quran.
d.
Ajaranya tidak
bertentangan dengan fitrah manusia.
e.
Agama yang
Universal, karena diperuntukkan seluruh manusia
Mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia dan dapat diamalkan secara praktis oleh pemeluknya.
Karakteristik Islam:
a.
Ajarannya
sederhana, rasional dan praktis
b.
Kesatuan antara
kebendaan dan kerohanian
c.
Islam memberi
petunjuk seluruh segi kehidupan
d.
Keuniversalan
dan kemanusiaan
e.
Keseimbangan
antara individu dan masyarakat
f.
Ketetapan dan
perubahan (membuka ruang ijtihad)
g.
Al-Quran
sebagai pedoman, terjamin kesucian dan kemurniannya.
Sebagai agama
Samawi terakhir, Islam merupakan agama
universal yangmerupakanpenyempurnaan, pelurusterhadappenyimpangandari agama
Samawisebelumnya. Agama Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia baik Ibadah, sosial, hukum,ekonomi, politik dan lain-lain yang menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia agar tercapai kehidupan
yang diridhoi Alloh SWT.
Secaragarisbesar, aspektersebutterdiridari 3 hal yaitu:
1.
Aqidah, merupakan fondasi dariagama Islam yang sifat ajaranya pasti, mutlak
kebenaranya, terperinci dan monoteistis yang intinyaadalah mengesakan Alloh SWT.
2.
Syariah, secara bahasa berarti “Jalan yang harus dilalui”. Sedangkan menurut istilah adalah “Ketentuan Alloh yang mengatur hubungan manusia
dengan Alloh, manusia dengan manusia, danmanusia dengan alam sekitarnya. Syariah terbagi menjadi 2 bidang yaitu:
a.
Ibadah ialah
hubungan manusia dengan Alloh SWT. Ibadah sendiriterbagi menjadi 2
macam yaitu Mahmudah dan Ghoiru Mahmudah.
b.
Muamalah adalah
aturan tentang hubungan manusia dengan manusia dalam rangka memenuhi
kepentingan hidupnya.
3.
Akhlaq, menurut bahasa berarti “Perbuatan spontan”. Sedangkan menurut istilah adalah aturan tentang
perilaku lahir dan batin yang membedakan antara yang halterpuji dan haltercela. Akhlak yang benar menurut Islam adalah yang dilandasi iman.Karenaakhlaqmerupakanrealisasidariimanseseorang.
Secara garis besar akhlaq mencakup manusia kepada Alloh, diri sendiri,
sesama manusia, maupun terhadap alamsekitar.
Selainitukitajugamengetahuiadanya 5 rukun Islam, yaitu :
1) Syahadat
Yang intinyakitamengakuibahwa tiada
tuhan selain Alloh SWT dan nabiMuhammad SAW adalah utusan Alloh SWT.
2) Shalat
Merupakansalahsatukewajibanumatdenganmendirikan shalat lima waktu dalam satu hari satu malam.
3) Zakat
Zakat inibertujuanuntukmenyucikanjiwadanhartabendakita.Zakat ada 2
macamyaitufitrahdan mal.Zakat inidikeluarkanolehMuzakkidanditerimaoleh 8
asnafMustakhik.
4) Puasa
Dalam Islam 2 macampuasa, yaitupuasawajibcontohnya : puasabulanRamadhan,
puasanadzar, danjugapuasadenda. Yang keduaadalahpuasasunnah, contohnya
:puasasenin-kamis, dll.
5) Haji
Merupakanibadahyang hanya
diwajibkan satu kali seumur hidup bagi muslim yang mampu menjalankannya. Yang
intinyamenapaktilaskisahnabi Ibrahim AS.
Islam adalah agama
perdamaiandenganajaranpokoknyaadalahkeesaanTuhandankeesaanseanteroumatmanusia.
Islam inginmenciptakankehidupandunia yang
damaidanrukundiantaraumatmanusia.Islam
itumenuntutpemeluknyasupayapercayakepadasemua agama didunia yang mendahuluinya
yang diturunkanolehTuhan.Adalahmerupakansesuatuprinsip yang fundamental dalam
Islam, bahwaseorangmuslimjugaharuspercayakepadaparanabidanrosul yang
dibangkitkansebelumnabiMuhammmadDan juga Islam adalahsatu-satunya agama yang
diridhoiAlloh SWT sebagaimanafirman-Nyadalam Al Qur’an yang artinya :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan tlah Kucukupkan kpadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama
bagimu.”(Q. S Al Maidahayat 3)
Apabila Islam di maknai secara umum, yaitu segala sesuatu yang turun kepada
Nabi Muhammad dari syariatnya, maka telah mencakup makna Iman juga di dalamnya.
Serta apabila di
maknai secara khusus, yaitu amalan anggota badan, maka Iman tidak termasuk ke
dalamnya.Sehinggamuncul istilah “Iman
dan Islam jika berpisah maka berkumpul, dan jika berkumpul maka berpisah.”
yaitu jika Islam dan Iman berada pada pembahasan masing-masing, penyebutan
Islam saja berarti telah mencakup juga Iman ke dalamnya. dan penyebutan Iman
saja berarti telah mencakup Islam di dalamnya. Karena tidak ada orang yang
beriman akan tetapi tidak islam. Dan tidakbisa disebut orang islam jika mengaku islam
tetapi tidak mempunyaiiman, contohnyasepertiorang munafiq.
Dalil-dalil
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. Surat ali Imran 19
Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidak- lah akan diterima (agama
itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (surat
Al-Imran:85).
3.
IHSAN
Secara
etimologis, ihsan berasal dari kata (mufrod) hasan, yang artinya baik. Ihsan
secara terminologis mempunyai arti apabila kita beribadah seolah-olah kita
melihat Allah dan bila tidak melihatnya, maka Allah pasti melihat kita [4].
Menurut HR. Muslim ihsan ialah hendaknya kamu menyembah Allah seakan-akan kamu
melihatnya. Dan jika kamu tidak melihatnya, maka sesungguhnya Allah melihat
kamu.
Ihsan ditakrifkan
dengan makna membuat sesuatu kebaikan dengan penuh keikhlasankepada Allah SWT dan melakukan secara tekun dan terbaik. Kesempurnaan amalan seseorang itu
adalah bergantung kepada sifat ihsan yang wujud dalam diri setiap muslim. Bahkan ibadahyang dikerjakan oleh seseorang itu mungkin menjadi
sia-sia dan tidak mendatangkan sebarang kesan yang baik kiranya tidak disertai dengan sifat ihsan.
Tegasnya ihsan adalah merupakan asas
penting untuk kesempurnaan dalam mengerjakan sesuatu ibadah kepada Allah SWT yang memberi nikmat dan kelebihan. Namun sebenarnya makna ihsan ini lebih luas.
Perbuatan-perbuatan baik meliputi semua tingkah laku yg mengangkatkan taraf
manusia serta mendidik jiwa seseorang dan menghampirkan dirinya kepada penciptanya.
IHSAN MEMPUNYAI
LANDASAN YAITU:
1.
Landasan Qauli
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat Ihsan
terhadap segala sesuatu” (HR. Muslim). Tuntutan untuk berbuat Ihsan dalam Islam
yaitu secara maksimal dan optimal.
2.
Landasan Kauny
Dengan melihat
fenomena dalam kehidupan ini, secara sunnatullohsetiap orang suka akan berbuat
yang Ihsan.
a)
Adanya monitoring
Allah (muraqabatull)
b)
Adanya kebaikan
Allah (Ihsanulloh)
c)
Dengan adanya
muraqaabatulloh dan Ihsanulloh maka sudah selayaknya kita berihsanuniyat
(berniat yang baik). Karena akan mengarahkan kita kepada:
d)
Ikhlasunniyat
(niat yang ikhlas)
e)
Itqanul ‘amal
(amal yang rapi)
f)
Jaudatul adaa’
(penyelesaian yang baik)
Ihsan ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika
kita berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk Allah.
Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat keburukan, kita tidak
mengerjakannya karena Ihsan tadi.
Orang yang ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha
membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat
kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya.
Ihsan
dianalogkan sebagai atap bangunan Islam (rukun Iman adalah pondasi dan rukun
Islam adalah bangunanya). Ihsan berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan
keIslaman seseorang. Jika seseorang berbuat Ihsan, maka amal-amal islam lainnya
akan terpelihara dan tahan lama sesuai dengan fungsinya sebagai atap bangunan.
Dalil-dalil:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan
jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang
lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Surat al isra’ 7
Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Surat Al Qashash 77
A. POSISI ISLAM,
IMAN, dan IHSAN
Seseorang yang akan mendirikan sebuah rumah yang
pertama dibangun adalah pondasinya. Begitu juga dengan seseorang yang beragama,
dia harus tahu cara untuk membangunnya.
Pondasi dari agama islam merupakan iman. Diibaratkan sebuah rumah,
apabila pondasinya tidak kuat maka bangunannya akan mudah runtuh.
Selanjutnya sebuah rumah yang dibangun adalah dinding
dari bangunan tersebut. Islam merupakan dinding dari berdirinya agama.
Terakhir, sebuah rumah yang didirikan adalah atapnya. Atap dari sebuah agama
adalah ihsan.
BAB III
PENUTUP
II.
KESIMPULAN
Islam, iman, dan ihsan merupakan suatu aspek yang
membentuk sebuah rangkaian kesatuan yang saling mengait satu sama lain. Kita
bisa menganalogikan islam, iman, dan ihsan sebagai sebuah rumah. Dimana iman
sebagai pondasi, islam sebagai dinding dan ihsan sebagai atapnya. Jika diantara
ketiganya ada yang hilang, maka maka rumah tersebut tidak akan sempurna. Dalam
kehidupan, jika diantara ketiga aspek tersebut ada yang hilang dalam diri
seseorang, maka orang tersebut tidak akan merasakan dalam hatinya, muslim yang
menjaga rukun islam akan selalu dekat dengan Tuhannya dan muslim yang selalu
berihsan akan selalu baik dalam hubungan dengan lingkungannya. Ihsan merupakan
perbuatan atau wujud pengaplikasian dari iman dan islam itu sendiri.
III.
SARAN
Setelah
mengikuti penjelasan di atas, maka dapat dipahami dan dimengerti bahwa islam,
iman, ihsan merupakan trilogi ajaran ilahi yang harus diwujudkan dalam ucapan
hati, ucapan lisan, amalan hati, amalan lisan, dan anggota badan maka marilah
hati, lisan, dan anggota badan kita dalam beribadah kepada Allah kita penuhi
dengan yakin dan mantap.
Penuhilah hati kita dengan meningkatkan rasa cinta
kepada Allah dan Rasul melebihi cinta pada diri, orang tua, dan manusia
seluruhnya. Marilah cinta kita pada seseorang adalah karena cinta kepada Allah
dan benci kita kepada seseorang adalah karena Allah benci kepadanya.
Begitu juga dengan lisan, kita sibukkan untuk membaca
Alquran, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, untuk berdzikir kepada Alah, untuk
mempelajari, dan mengajarkan Alquran serta untuk bicara yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang:Aditya
Media, 1992)///
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:al-Ma’arif,
1974)//
Hasan Langgulung, pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21,
(Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988)///
[1]Abu Bakar Ahmad
bin al-Husain al-Baihaqi, Syu`abul Iman, Beirut: Dar al-Kutub
al-`Ilmiyyah, 1410, I, hlm.3)
[2]
Tiijanudduror..
[3](Jamaludin Kafie, 1981:15).
[4](MGMD, 2004:9)
No comments:
Post a Comment