Monday, March 14, 2016

Makalah JENJANG PENDIDIKAN DAN KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN

MakalahPendidikan Agama Islam



JENJANG PENDIDIKAN DAN KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN



Makalahinidibuatuntukmemenuhitugasmatakuliah “Pendidikan Agama Islam”
DosenPembimbing: KartikaWanojaelani, S.Pd.I, M.Ag


DisusunOleh:
1.      Amrih Waluyan                     9.  Farid
2.      Minti Jaroh                            10. Ilham 
3.      Titin                                       11. Sugino
4.      Elis                                        12. Hayatul Fikri
5.      Aji Juarjono                           13. Asep
6.      Amar Khotami                      14. Reza
7.      Faizal Zen                              15. Al -  Ma’ruf
8.      Mitahul Khafi                        16. Wahyu

Semester 3 Tarbiyah B


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI (STAIS)
Jl. KH. SufyanTsauriTelp. 0280 622318 Majenang 53257
TahunAkademik 2015/2016

 BAB I
PENDAHULUAN


             A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar  utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Mengetahui pengertianjenjangpendidikan
2.      Komponen-komponensistempendidikan













BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN JENJANG PENDIDIKAN
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu
1.         Pendidikandasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B),
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin   terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
·  Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
·  SekolahMenengahPertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), ataubentuk lain yang sederajat.
2.      Pendidikanmenengah (SMU, SMK), dan
Pendidikan  .Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1.    Sekolah MenengahAtas (SMA),
2.    Madrasah Aliyah (MA),
3.    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4.    Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3.      Pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dandoktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1.    akademi
2.    politeknik
3.    sekolahtinggi
4.    institut
5.    universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, danvokasi.
Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

                  C.     KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN
              Pendidikan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk membentuk sejumlah kemampuan manusia Indonesia dari berbagai tingkat usia dan golongan yang meliputi: kemampaun kepribadian dan moralitas, kemampuan intelektual, kemampuan social kemasyarakatan, kemampuan vokasional, kemampuan jasmani dan kemampuan-kemampuan lainnya. Untuk mewujudkan tujuan yang beranekaragam tersebut diperlukan satuan-satuan dan jalur-jalur Pendidikan yang merupakan komponen-komponen system pendidikan. Komponen-komponen system pendidikan tersebut dapat dibagi dalam dua go1ongan besar yaitu satuan pendidikan sekolah dan satuan pendidikan luar sekolah.


1.      Satuan Pendidikan Sekolah
                        Satuan Pendidikan Sekolah merupakan bagian dari system pendidikan yang bersifat formal, berjenjang dan berkesinambungan. Berdasarkan jenjang dan sifatnya, pendidikan sekolah dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
a.    Dilihat dari Jenjangnya
Pendidikan sekolah dapat dibagi menjadi Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan PendidikanTinggi.
1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
2)  Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
3)  Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
b.   Dilihat dari sifatnya
Pendidikan sekolah dapat diklasifikasikan lagi menjadi pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luarbiasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional.
2.      Satuan pendidikan luar sekolah
                Satuan pendidikan luar sekolah terdiri dari pendidikan dalam keluarga, pendidikan melalui kelompok-kelompok belajar, kursus-kursus, dan satuan-satuan pendidikan lain yang sejenis.
          D.    SARANA PENUNJANG KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN
                        Keberhasilan komponen-komponen system pendidikan dalam menunaikan fungsinya juga tergantung pada adanya beberapa sarana penunjang yang ikut membantu berfungsinya komponen-kornponen atau satuan-satuan pendidikan tersebut. Beberapa di antara sarana penunjang dalam system pendidikan kita adalah: kurikulum, tenaga kependidikan, sumberdaya pendidikan dan pengelolaan .
1.    Kurikulum           
              Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19 ). Kurikulum disusun sebagai alat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasiona1.Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, potensi daerah, dan peserta didik. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan : peningkatan iman dan taqwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan potensi,kecerdasan, dan minat peserta didik; keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, danseni; agama; dinamika perkembangan global; persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. (UU No. 20 thn 2003 pasal 36).

2.    Tenaga Pendidik 
              Tenaga kependidikan merupakan ujung tombak usaha perwujudan tujuan pendidikan.Tugas pokok mereka adalah menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pe1ayanan teknis dalam bidang pendidikan. Mereka terdiri dari tenaga-tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang dalam bidang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Mereka seharusnya merupakan orang-orang yang profesional yang menguasai tugasnya dan memiliki dedikasi dalam melaksanakan tugasnya.

3.    Sumber Daya Pendidikan          
              Berhasilnya suatu satuan pendidikan dalam menunaikan fungsinya perlu ditunjang dengan penyediaan sumberdaya pendidikan yang meliputi: gedung dan perlengkapannya, sumber belajar seperti buku-buku dan alat-alat bantu mengajar dan dana yang memadai.














BAB III
PENUTUP

                  A.    KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

B.     SARAN
Mengingat system pendidikan di Indonesia yang semakin terpuruk dan banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah, seharusnya pemerintah harus tanggap terhadap hal tersebut, seperti menambah anggaran pendidikan dalam APBN, meningkatkan kesejahteraan Guru, menambah infrastruktur sekolah, mencanangkan wajib belajar 12 tahun, serta memperbaiki system pendidikan yang terkesan carut-marut yang pada akhirnya semakin membingungkan peserta didik.
Perbaikan mutu pendidikan juga sangat diperlukan, karena di era globalisasi seperti sekarang ini yang menuntut kemajuan pendidikan di Negara kita. Sistem pendidikan yang tangguh juga sangat diperlukan untuk memajukan peserta didik yang tangguh pula. Peran besar pemerintah juga sangat diperlukan untuk memajukan mutu pendidikan di pedalaman Indonesia, yang sekarang terkesan diabaikan. Pada intinya, semuanya dimulai dari perbaikan system pendidikan, mutu pendidikan serta anggaran pendidikan yang maksimal.

             




No comments:

Post a Comment