BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikat
cinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk
dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan
diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup
fundamental. Begitu Fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang
punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan bahwa mati tanpa cita sama halnya
dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta
memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun
orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.
Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal,
cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya
sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah di uraikan di atas, yang terkait masalah diatas adalah ;
1. Apa pengertian cinta kasih?
2. Apa pengertian penderitaan?
3. Apa pengertian keadilan?
4. Bagaimana hubungan antara cinta kasih, penderitaan,
dan keadilan?
C. Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini diharapkan mahasiswa yang belajar bersama-sama mendaoat
pengetahuan tentang :
1. Pengertian cintakasih, penderitaan dan keadilan
2. Keterkaitan antara cinta kasih, penderitaan dan
keadilan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. MANUSIA DAN CINTA KASIH
1. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang
didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan
dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula
rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang
disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara
manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih
adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya
akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan, dan kebahagiaan.
2. Macam Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih,
yaitu sebagai berikut:
a.
Cinta kasih antar orang tua dan
anak.
Orang tua yang memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak
dikemudian hari.
b.
Cinta kasih antara pria dan wanita.
Seseorang pria menaruh perhatian
terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi
memberikan seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis
itu.
c.
Cinta kasih antara sesama manusia.
Apabila seorang sahabat berkunjung
ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa
sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
d.
Cinta kasih antara manusia dan
Tuhan.
Apabila seorang taat beribadah,
menurut perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta
kasih kepada Tuhan penciptanya.
e.
Cinta kasih manusia terhadap
lingkungannya.
Apabila seseorang menciptakan taman
yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan
seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara
semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi
lingkungan hidupnya.
Demikianlah, berbagai contoh
perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai kebutuhan kodrati manusia.
3. Ungkapan
Cinta Kasih
Cinta kasih
adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan
kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan,
misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat
cinta, surat ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman,
pelukan, ciuman dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga,
benda suvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata,
juga dalam bentuk karya budaya. Misalnya seni suara, seni sastra, seni drama,
film, dan seni lukis. Orang yang
mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh
kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya
sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat
dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu.
B. MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau
batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan,
kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Al Qur’an maupun kitab suci agama
lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
Hampir semua karya besar dalam bidang seni dan filsafat lahir dari imajinasi
penderitaan. Epos Ramayana dan Maha Bharata merupakan salah satu contoh cerita
yang penuh penderitaan.
Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw.
pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim
piatu, yang dibesarkan kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing,
bekerja pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami
penderitaan yang luar biasa.
Kalau kita baca buku riwayat hidup
orang besar, semuanya dimulai dengan penderitaan. Hamka, mengalami penderitaan
yang hebat pada masa kecilnya, hingga ia sempat mengecap sekolah kelas II saja.
Namun ia mampu menjadi orang terkenal, orang besar pada zamannya, berkat
perjuangan hidupnya melawan penderitaan.
Sumber penderitaan :
Ø
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan manusia
Ø
Penderitaan yang timbulkarena
penyakit,siksaan/azab Tuhan
Ø
Terhadap orang lain
Ø
Terhadap lingkungan
1.
Siksaan
Siksaan
manusia juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang pernah mengalami siksaan
atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung.
Hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun
novel yang megisahkan siksaan. Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan,
kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia,
harga diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah
dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan, dan
sebagainya.
Kita dapat
menilai diri kita sendiri, di mana kita berdiri, di mana kita berpihak, dan
sejauh mana ketakwaan kita.
2.
Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang dirasakan atau di alami oleh penderita dan
setiap manusia akan mengalaminya. Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan
merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena
merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak
sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan. Banyak
hikmah yang bias kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa kasihan
terhadap penderita, adanya keprihatinan manusia, rasa sosial, dapat mendekatkan
diri penderita kepada Tuhan, dll.
3.
Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang
dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang
hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan
terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu
merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia
masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang
neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara
tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang
berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara
lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa
orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik
laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah.
Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka
Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
(Q.S. Al-Fath : 6)
C. MANUSIA DAN KEADILAN
1. Keadilan
Kedilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban. Jika mengakui hak hidup kita wajib mempertahankannya
dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain,karena orang lain pun punya hak
hidup seperti kita.jika kita mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan
kesempatan untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi, keadilan pada
pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara penuntut hak dan
orang yang menjalankan kewajiban.
2. Kejujuran
Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan
hati nurani. Jujur berarti bersi hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama
dan hokum. Jujur berarti pula menepati janji, baik yang telah terlahir dalam
kata-kata ataupun dalam niat,dengan cara menepati niatnya. Apabila niat tadi
telah terlahir dalam kata-kata,padahal tidak di tepati,maka kebohongannya akan
di saksikan orang lain.
Sikap jujur mewujudkan
keadilan,sedangkan keadilan menuntut kemuliaan abadi,jujur memberikan
keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan, menciptakan budi pekerti
yang luhur. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna, apabila
lidahnya tidak suci. Teguhlah pada kebenaran,sekalipun kejujuran dapat
merugikan, serta jangan pula berdusta walau dusta itu menguntungkan.
3.
Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya tidak sesuai dengan hati nurani. Namun bias
saja, seseorang telah berniat curang agar memperolah keuntungan tanpa harus
berusaha keras. Keuntungan disini adalah keuntungan yang berupa materi.
Pelakunya menganggap bahwa materi mendatangkan kesenangan, meski orang lain
menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun
kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling
hebat, paling kaya, dan senang bila masarakat di sekitarnya menderita.
4.
Pemulihan Nama Baik
Nama baik adalah tujuan utama orang hidup. Setiaporang berusaha untuk
menjaga agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia adalah teladan bagi orang
lain. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Yang dimaksud dengan tingkah laku atau perbuatan itu, antara lain cara
berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang
lain, dan sebagainya.
5.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi orang lain, baik reaksi berupaperbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan tejadi akibat adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moraldan mahluk social. Dalam bergaul
,manusia harus memetuhi norma – norma untuk mewujudkan moral itu. Orang yang
berbuat amoral berarti telah melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban
manusia lain.
Oleh karena
itu, tidak ada seorangpun yang menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau
diperkosa. Itulah sebabnya manusia berusaha mempertahankan hak dan kewjibannya
itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itulah yang tergolong pembalasan.
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatu. sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya
akan tingkahlaku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja
karena adanya kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan
pihak lain. Tanggung jawab timbul karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup
dalam lingkungan alam yang mengharuskan untuk tidak berbuat semaunya agar
terciptanya suatu keselarasan,keseimbangan, keserasian antara manusia dengan tuhan,
manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
2. Macam-Macam Tanggung Jawab
Menyadari bahwa manusia
hidup bermasyarakat, berkelompok, dan bergantung pada alam dan percaya pada
kekuatan tuhan tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau
hubungan yang dibuatnya. Jenis tanggung jawab ini diantaranya:
a. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi.
b. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan
tanggung jawabnya.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga.saling membantu,
memberi, menasehati, orang tua bertanggung jawab kepada anaknya, dan
anaknya bertanggung jawab atas orang tuanya.
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Di dalam masyarakat telah ada
aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma yang kemudian
berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat
tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut
termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi semua warga. Apabila
aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus memperoleh hukuman atau
sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain maka Pengadilan dapat
menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan KUHP.
d. Tanggung
Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara.
Pendidikan merupakan salah satu dari
contoh bentuk tanggungjawab masyarakat atau lebih khususnya pelajar terhadap
bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang
terbaik bagi bangsa dan negara.
e.
Tanggung Jawab
Terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka,
tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi
langsung kepada tuhan. kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan
menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta
melangkah sesuai dengan aturan-Nya.
Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
berbagai macam agama. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
4. Wujud lain dari tanggung jawab
Wujud lain dari tanggung jawab
berupa pengabdian dan pengorbanan
a) Pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti berupa pengabdian.
Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti berupa pengabdian.
b) Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Latihan
soal IBD/ISD
PILIHAN GANDA
1. Apa
kepanjangan dari IBD?
a. Ilmu
Bela Diri
b. Ilmu
Budaya Daerah
c. Ilmu
Bimbingan Dasar
d. Ilmu
Budaya Dasar
2.
Ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar,salah satunya adalah.....
a.
Ekonomi
b.
Akuntansi
c.
Geografi
d.
Alamiah
3.
Tujuan
Ilmu Budaya Dasar,yaitu…
a.
Usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan
b.
Mengusahakan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya
c.
Memberi kesempatan kepada Mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya
d.
Mengusahakan wahana komunikasi para
akademisi
4.
Berikut ini merupakan arti Cinta
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta,kecuali…
a.
rasa sangat suka
b.
rasa sayang
c.
rasa sangat kasih
d.
rasa benci
5.
Cinta memiliki tiga unsur yaitu…
a.
Keterikatan,keintiman, dan kemesraan
b.
Keterikatan,kekuatan, dan kesesuaian
c.
Kemesraan,kekuatan, dan keterikatan
d.
Kemesraan,kesesuaian, dan kekuatan
6.
Penderitaan berasal dari kata…..
a.
Penderita
b.
Deritaan
c.
Derita
d.
Penuh derita
7.
Rasa takut yang dibesar-besarkan
yang tersimpan bukan pada tempatnya
disebut…..
a.
Khawatir
b.
Phobia
c.
Gelisah
d.
Bimbang
8.
Rasa takut terhadap ruangan tertutup
disebut….
a.
Agoraphobia
b.
Gamang
c.
Ketakutan
d.
Cloustrophobia
9.
Berikut merupakan penyebab dari
kecurangan, kecuali…..
a.
Serakah
b.
Tamak
c.
Rakus
d.
Sombong
10. Suatu reaksi
orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang,
ataupun tingkah laku yang seimbang, disebut…..
a.
Kemarahan
b.
Kebencian
c.
Keangkuhan
d.
Pembalasan
B.Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut dengat tepat !
1. Apa
yang Anda ketahui tentang IBD dan tujuannya? Jelaskan!
2.
Apa pengertian cinta kasih,
penderitaan, dan keadilan?
3. Apa hubungan
manusia dan penderitaan?
4.
Sebutkan point-point yang ada pada
hubungan manusia dan keadilan!
5.
Apa definisi dari siksaan?
Kunci jawaban latihan
soal IBD
A.
Pilihan
ganda
1.
D
2.
D
3.
A
4.
D
5.
A
6.
C
7.
B
8.
D
9.
D
10.
D
B.
Essay
1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
definisi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
definisi budaya adalah pikiran atau akal budi manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
definisi dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran atau aturan)
atau asas.
IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Tujuannya yaitu sebagai salah satu
usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang
menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
2.
Apabila dirumuskan secara sederhana,
cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan,
menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan. Penderitaan berasal dari
kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya
termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan,
kepanasan, dan lain-lain. Kedilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban. Jika mengakui hak hidup kita wajib mempertahankannya
dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain,karena orang lain pun punya hak
hidup seperti kita.jika kita mengakui hak hidup orang lain, kita wajib
memberikan kesempatan untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi
keadilan pada pokoknya terletakpada keseimbangan atau keharmonisan antara
penuntut hak dan orang yang menjalankan kewjiban.
3.
Hubungan Manusia dan Penderitaan,
dimana ada hitam pasti selalu ada putih, arti dari kata-kata itu adalah dimana
ada kesedihan pasti ada juga kebahagiaan. Hari-hari manusia tidak hanya selalu
diliputi kegembiraan, pasti di sisi lain terliput juga kesedihan yang mendalam.
Kita melihat banyak orang tertawa lepas tanpa memikirkan hari esok apakah bisa
untuk tertawa seperti itu lagi. Yah, di luar sana kita lihat banyak orang yang
menangis meraung-raung karena bingung dan beratnya menghadapi cobaan hidup yang
dipikulnya. Banyak hal terkait di antara hubungan antarmanusia salah satunya
yaitu dengan penderitaan.
4.
a.Keadilan
b.Kejujuran
c.Kecurangan
d.Pemulihan Nama Baik
e.Pembalasan
5.
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya
ukuran dan nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang
kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah
seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Cinta itu mulia. Cinta bisa sangat indah. Cinta itu
adalah kebahagiaan, tetapi, manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang
dibayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan
bahkan jauh dari bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan
indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang bayang dan angan angan dua sejoli, maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua
duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan
kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup
menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.
Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas bagi
orang yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang
menyaksikan langsung atau tak langsung. Sehingga bias terciptanya karya – karya
seni yang bermacam –macam.
Jika kita ingin hidup inih menjadi indah, maka jadikan
cinta kasih sebagai dasar bergaul kita. Dan jika kita tidak ingin merasakan
siksaan, maka berbuatlah secara adil.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. Mawardi~Ir. Nur hidayati (2009). IAD-ISD-IBD, Pustaka setia
Nugroho,widyo & Muchji,achmad ( 1994 ). Seri diktat
kuliah MKDU ilmu budaya dasar, Jakarta : Gunadarma http://teraiania.wordpress.com/2011/04/21/tugas-ibd-manusia-dan-tanggung-jawab/
No comments:
Post a Comment