Makalah
ISD dan IBD
Disusun dan
dipresentasikan untuk memperkaya pengetahuan
Sekaligus menjdi persyaratan mata kuliah
Isd dan ibd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 04:
FAISAL ZEN
NURHAYATI
SEKOLAH TINGGI ILMU
AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI(STAIS)
MAJENANG Jl. KH.
SUFYAN TSAURI CIGARU MAJENANG
BAB
I. PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Dalam materi
perkuliahan,banyak macam mata kuliah
yang diajarkan, diantaranya adalah ISD dan
IBD. ISD meliputi dua kelompok utamanya yaitu studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial, sedangkan IBD biasanya dibagi atas
tiga kelompok yaitu seni, sejarah, dan agama filsafat.
Materi atau
sub yang diajarkan didalamnya sangat beragam yang intinya bertumpu pada nilai
nilai kehidupan sosial dalam masyarakat. Sebagai salah satu dasar penunjang
yang dikira sangat berperan dalam perkembangan kultural adalah unsur subjek ,
dalam kesempatan inilah kami mencoba menjelaskan dan menelaah siapa dan apa itu
“youngreformer”(kaum muda pembaharu”).
Kaum
muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia,
baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah
menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan
untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. “The
founding leaders” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan
sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
II.
TUJUAN PENULISAN
Adapun
tujuan yang ingin penulis capai dan sampaikan kepada pembaca dalam penyusunan
makalah ini diantaranya sebagai berikut:
a. Membangkitkan
kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan mahasiswa sebagai
bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
b. Menanamkan
jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara Indonesia
dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
c. Mengajak
para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam menanggapi setiap
perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang berkaitan
dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.
III.
RUMUSAN MASALAH
Berikut ini batasan masalah yang akan
dibahas pada makalah ini.
1. mengidentifikasi
definisi pemuda dan mahasiswa.
2. mengidentifikasi
sebab dikatakannya mahasiswa sebagai pelopor suatu bangsa.
3. mengidentifikasi
peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
IV.
METODE PENULISAN
Dalam
menyusun makalah ini, penyusun melakukan pencarian data dan mempelajari
wacana-wacana yang berkaitan dengan batasan tema yang telah diberikan melalui media
internet, dan buku buku terkait.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
PEMUDA DAN MAHASISWA
1. Definisi
Pemuda
Definisi
yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang
mengalami perkembangan, dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat
ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people”
dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea”
atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985,
mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi
yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil.
Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Pola
Dasar Pembinaan dan Pendidikan Generasi Muda ditetapkan oleh menteri pendidikan
dan kebudayaan. Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya
benar-benar menggunakan suatu pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah,
menyeluruh, dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan:
1. Landasan
Idiil: Pancasila
2. Landasan
Konstitusional : Undang-undang dasar
1945
3. Landasan
Strategi
: Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan
Histories
: Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan
Normatif
: Tata nilai ditengah masyarakat.
Dalam hal ini, Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda
menyangkut dua
pengertian pokok, yaitu:
Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan, adalah mereka yang
telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
Generasi muda sebagai
objek pembinaan dan pengembangan, adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan
dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat yang
optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
2. Masalah dan
Potensi Generasi Muda
Masalah
pemuda merupakan masalah yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam
hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang dialami biasanya
berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah kepemudaan yang lain
adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal ekonomi dan kurang dewasa dari
segi psikologi.
Dalam rangka
memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu,
terarah, dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi
muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah
berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan
pembangunan nasional.
Berikut
beberapa potensi yang terdapat pada
Generasi Muda yang perlu dikembangkan:
1.
Idealisme dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda itu belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia
dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru. Idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab
yang seimbang.
2.
Dinamika dan Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
3.
KeberanianMengambil Resiko
Perubahan
dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang
mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
4.
Optimisdan Kegairahan Semangat
Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk
mencoba lebih maju lagi.
5.
Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi
muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap
kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya
agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6.
Terdidik
Walaupun
dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih
terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi
pendahulunya.
7.
Keanekaragamandalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi
dinamis dan kreatif jika ditempatkan dalam kerangka integrasi nasional yang
didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
8.
Patriotisme dan
Nasionalisme
Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan
NKRI dari segala ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu
dilibatkan dalam setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
9.
Sikap Kesatria
Kemurnian
idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
10.
KemampuanPenguasaanIlmu dan Teknologi
Generasi muda
dapat berperan secara berdayaguna, dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi
bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator
terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta
penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
3.
PERANAN
PEMUDA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Pendidikan adalah
aspek terpenting dalam ilmu pengetahuan,seroang pemuda dapat mengembangkan
pengetahuannya di dunia pendidikan,pemuda dapat mengembangkan potensi yang ada
di dalam dirinya dan mengasah kemampuan yang dia miliki,dan dengan pendidikan
pula pemuda dapat mempersiapkan dirinya untuk terjun ke masyarakat.
Seorang pemuda atau
dikatakan seorang mahasiswa dalam hal ini,dapat menemukan aspek yang dia kuasai
dan dapat membaginya dengan orang lain,mahasiswa dituntut dapat selesai
menempuh semua mata kuliah selama 4 tahun,dan setelah dia lulus,dia dapat
terjun ke dunia sosial dengan menjadi tenanga pengajar untuk membagi ilmu yang
telah dia kuasai di bangku kuliah.
Bagi setiap
orang, pendidikan sangatlah penting untuk saat ini, mengingat perkembangan ilmu
pengetahuan terus berkembang tanpa kita sadari dan sebagai seorang pemuda
(mahahsiswa), para pemuda diharapkan bisa menyebarkan ilmu yang sudah
didapatkan dari bangku kuliah kepada masyarakat sekitar dan hal ini juga tidak
bisa lepas dari peran pemerintah yang seharusnya bisa memberikan
kesempatan-kesempatan yang lebih luas lagi untuk sebagian para generasi muda
yang berada dipelosok-pelosok daerah karena pendidikan adalah prioritas utama
yang berguna dalam pembangunan bangsa. Hal itu tercantum dalam UUD 1945 pasal
31 ayat (3).
Namun praktik
pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya memenuhi semua yang diamanatkan UUD
maupun UU tentang Sistem Pendidikan Nasional. Contohnya bisa dilihat dari ujian
nasional yang hanya menguji tiga mata ajaran yang tidak menyinggung masalah
iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hasil pendidikan pada saat ini
nampaknya juga belum “siap pakai” karena belum dapat memenuhi tuntutan pasar kerja.
Sejak zaman
pergerakan nasional Indonesia, peranan pemuda sangat besar, dan dalam
perjuangannya banyak melalui pendidikan bangsa. Tengoklah misalnya perjuangan
Budi Oetomo, Taman Siswa dan lainnya. Para Founding Fathers pun
banyak melakukan pendidikan bangsa, misalnya Soekarno tidak henti-hentinya
mendidik bangsa terutama untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa, semangat
nasionalisme dengan pendidikan politik dan yang juga dikenal dengan nation
and character building.
4. PEMUDA
DALAM PEMBANGUNAN
Pemuda adalah pelaku perubahan bangsa. Berbicara masalah
pemuda tidak akan ada habisnya, perubahan besar yang terjadi pada bangsa ini
tidak terlepas dari peran para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan
kreatif. Sumpah pemuda 1928 lahir karena langkah strategis yang dilakukan oleh
pemuda untuk menyatukan pemuda di seluruh tanah air menjadi satu bangsa dan
satu bahasa. “Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat
mewujudkan mimpi mereka,” kata Bung Karno ketika itu.
Disadari
atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam
akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan.
Baik
buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda
adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai
karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian
tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan
teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa
mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and sosial kontrol
sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Pemuda
berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam
segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral
diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak
pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta
ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol
sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran
atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan
sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi
dalam perumusankebijakan publik, menjamin transparansi dan memberikan kemudahan
akses informasi.
Peran
penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928,
proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa
tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan
kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki
masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama
ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan
pembangunan bangsa.
Apabila kita melihat
sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu kondisi pemuda
Indonesia dalam tekanan yang sangat besar namun dengan penuh semangat
memberikan apa yang bisa diberikan, melaksanakan apa yang bisa dilaksanakan.
Pemuda pada masa itu menjadi ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara
menuju kemerdekaannya. Semangat ini yang perlu kita teladani dan jadikan
sebagai inspirasibagi kita
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Peran
mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan
dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam
melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai
generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada
suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak
moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan
memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
B.
SARAN
Pada
bagian ini penyusun ingin mengajak yang dalam hal ini ditujukan kepada para
generasi muda pelajar dan mahasiswa, para Dosen dan Guru, seluruh elemen
pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang ada di pusat serta seluruh
lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap bersatu demi mempertahankan
keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan menjadi kompleks jika tidak ada
solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap tak akan ada lagi
perselisihan di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan
tercapai.
Pepatah
dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun
meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para generasi muda.
Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan
hidup kita.
DAFTAR
PUSTAKA
one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/definisi-pemuda
kipong.webnode.com/news/peranan-mahasiswa-dalam-kehhidupan-berbangsa-dan-bernegara/
stmik-amik-dumai.ac.id/index.php/artikel/41-artikel/111-peranan-dan-fungsi-mahasiswa-dalam-era-reformasi
kipong.webnode.com/news/peranan-mahasiswa-dalam-kehhidupan-berbangsa-dan-bernegara/
stmik-amik-dumai.ac.id/index.php/artikel/41-artikel/111-peranan-dan-fungsi-mahasiswa-dalam-era-reformasi
http://nengberbagi.blogspot.com/2014/09/pemuda-dan-identitas-nasional-iad-ibd.html
Nama: Denis Medina Kelas: 2SA03 NPM: 11612837
https://www.google.co.id/search?sclient=psy-ab&q=tugas+utama+warga+negara&btnG=#psj=1&q=pemuda+dan+identitasnya&start=20
No comments:
Post a Comment